Kamis, 29 Maret 2001

apa yang akan terjadi sekali lagi apa aku coba bertanya ketika ada yang terluka terlebih akulah pisaunya dan menusuk hatinya ketika hanya ada satu pilihan saja 'pergi' tinggalkan dirinya harga mati yang sudah tak bisa ditawar lagi darimanakah kan dimulai perjalanan sendiri sementara gumpalan-gumpalan awan putih bergerak berarak secepat angin ke utara bukan gumpalan awan hitam yang mendung namun awan putih yang bersih menghiasi hamparan langit biru itu dan berhembuslah tak ada suara tangis disana hanya suara angin dan pada lautan ada gelombang yang naik dan turun tak berhenti padanya siapakah yang ingin menerjang ? yang luka kah kau kah ataukah aku akan ada tawaran dari angin yang berhembus dari pikiran-pikiran ku yang terdorong jauh dari adanya dirimu karenamu di tenggelamkan ataukah di bawa terbang melayang bersentuhan dengan semua warna yang ada tak ditahan di benturkan bukan dipendam karena dimana ada sebuah perjalanan disana ada kepahitan disana ada luka dan luka luka lah yang membuat kita bijaksana dan dewasa jika kita bisa menghadapi dengan mata sebenar-benarnya yang harus dilakukan mata jika kita menggunakan pikir sebenar benarnya pikir yah karena luka pasti ada bukan menhilangkan dengan menikmatinya sampai jiwa berlobang kesakitan tapi coba benturkanlah pada warna-warna yang ada dan sampai pada titik itu sudah kau coba hapus titik temu dan siapakah apakah dimana mata mata aku tak tahan melihatmu aku ingin membalut luka mu dengan awan dan kehangatan dan aku diam membisu tundukkan kepala tundukkan kepala tundukkan kepala