Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Selasa, 13 Maret 2001
sepasang orang jalanan
masih tetap menggantungkan
sisa-sisa perjalanannya disana
mereka wanita dan sama sudah tua
malam ini mereka tidur berdempetan
didepan toko yang sudah ditinggal
pemiliknya, agak gelap tak ada lampu
disamping mereka adalah seorang kakek
yang sangat pendiam, dua nenek itu
tak pernah terlihat bicara dengannya
apalgi orang yang lewat di jalan itu
tak ada yang mengerti ... sepanjang hari
ia hanya memandangi jalan tak bergerak
hanya singgah di tempat yang sama ...
hanya diwaktu angin dingin datang
ia merapatkan kedua tangannya pada dada
malam ini mereka menikmati malam bersama
sementara 2 nenek itu tidur diantara plastik
plasti yang ia dapat dijalanan
dan sebungkusan bekal untuk kebutuhan keseharian
botol, keranjang, kardus, dan kain usang
sangat usang untuk melindungi dari dingin
malam yang sangat tenang
mereka sama merokok bersama sebelum tidur
dan sebentar-sebentar membenahi barang-barangnya
sementara kakek hanya duduk diam
dan melihat jalan motor mobil mulai berkurang
sementara burung malam terbang mengelilingi
gedung tinggi dengan sayapnya yang coklat putih
pemandangan setiap malam disudut kota