Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Rabu, 21 Agustus 2002
udara pagi adalah karunia seperti kesucian embum pada pohon cemara burung-burung gereja masih setia menyapa nyanyikan suara-suara kecil melompat kepagar turun kehalaman kemudian terbang bersama teman-temannya entah kemana anak-anak berangkat sekolah matahari melihatnya dan masih tersenyum apa kabarmu disana kau pasti habis jalan-jalan pagi sambil menggerak-gerakan tangan dan kaki menyertai adik-adikmu berangkat sekolah di ruang tamu ibumu di dapur hanya menannak nasi dan merebus air ia tidak masak lauk pagi-pagi hanya menghangatkan lauk kemarin ah kenapa kau tersenyum padaku