Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Jumat, 27 Juni 2003
terimakasih sayangku sang angin lewat nafas berhenti pada detaknya menyapanya memanggilnya sayang ketika ruang telah kembali kepada kekosongan semuanya lewat tanpa menyapa kesadaran datang tiba-tiba tentang segalanya kerinduan yang beruntun dan membentur dari segala cuaca pada keramaian siang ataupun kesunyian malam hanya kerinduan yang ada dari warna hijau atau coklat tua sampai jingga merah bahkan kelabu pada debu hitam pada kelam ptih pada cahya semuanya lewat semuanya lewat kesunyian sekali lagi menyapanya memanggilnya sayang kerinduan akan terus terbakar sampai segalanya sampai