Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Selasa, 29 April 2003
aku masih di sudut waktu ini entah ada atau tidak atau cuma aku yang selalu disudutkan bisa berulang sampai semua kata secara spontan keluar menjadi penyudutan-penyudutan pada dirimu kaupun marah dan ruang semua ruang hanya menjadi sudut seperti prisma tak beraturan memantulkan bukan cahaya tapi resah berpantul-pantul