Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Senin, 28 April 2003
ijinkan aku menyentuhmu dengan sebuah rasa yang bernama lapar bukan lapar yang mengawali semua resah dan kegelisahan tapi lapar dari dua perut yang telah menyatu menjadi satu laparmu seperti juga laparku dari siang hingga malam kemudian kita tersenyum kepada tuhan kadang tuhan menolong kita dengan sepotong ayam kadang juga sebuah hutang kita tersenyum saja tapi tak ada yang tau seperti juga waktu itu