Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Sabtu, 31 Maret 2001
Kamis, 29 Maret 2001
apa yang akan terjadi sekali lagi apa aku coba bertanya ketika ada yang terluka terlebih akulah pisaunya dan menusuk hatinya ketika hanya ada satu pilihan saja 'pergi' tinggalkan dirinya harga mati yang sudah tak bisa ditawar lagi darimanakah kan dimulai perjalanan sendiri sementara gumpalan-gumpalan awan putih bergerak berarak secepat angin ke utara bukan gumpalan awan hitam yang mendung namun awan putih yang bersih menghiasi hamparan langit biru itu dan berhembuslah tak ada suara tangis disana hanya suara angin dan pada lautan ada gelombang yang naik dan turun tak berhenti padanya siapakah yang ingin menerjang ? yang luka kah kau kah ataukah aku akan ada tawaran dari angin yang berhembus dari pikiran-pikiran ku yang terdorong jauh dari adanya dirimu karenamu di tenggelamkan ataukah di bawa terbang melayang bersentuhan dengan semua warna yang ada tak ditahan di benturkan bukan dipendam karena dimana ada sebuah perjalanan disana ada kepahitan disana ada luka dan luka luka lah yang membuat kita bijaksana dan dewasa jika kita bisa menghadapi dengan mata sebenar-benarnya yang harus dilakukan mata jika kita menggunakan pikir sebenar benarnya pikir yah karena luka pasti ada bukan menhilangkan dengan menikmatinya sampai jiwa berlobang kesakitan tapi coba benturkanlah pada warna-warna yang ada dan sampai pada titik itu sudah kau coba hapus titik temu dan siapakah apakah dimana mata mata aku tak tahan melihatmu aku ingin membalut luka mu dengan awan dan kehangatan dan aku diam membisu tundukkan kepala tundukkan kepala tundukkan kepala
Rabu, 28 Maret 2001
Selasa, 27 Maret 2001
Minggu, 25 Maret 2001
Sabtu, 24 Maret 2001
sajak ku jika suatu ketika
nanti aku jatuh hati
*aku tulis sajak ini
meski aku masih benci
dengan puisi-puisi cinta*
aku sadar ini terlalu cepat
sudah terlajur semua terungkapkan
aku lakukan ini bukan didasari
atas cinta yang buta
tanpa melihat sisi-sisi lain
yang bersebrangan tapi ada
aku melihatmu apa adanya
dengan segala kelemahanmu
dengan segala keajaibanmu
dihadapanku, tetap....
kau bukan sosok yang sempurna
aku mencintaimu
Kamis, 22 Maret 2001
Rabu, 21 Maret 2001
Senin, 19 Maret 2001
dari teman-teman mu
masih ingat kan !
kita yang pernah bersama
bermain bareng
tertawa bareng
nangis bareng
dimarahi bareng
semua masih tersimpan
dan dihari yang bahagia ini
meski kita tak sering
berjumpa lagi dalam lingkaran
kami bisa merasakan
keindahan yang kau rasakan
pada hari ini ...
semoga bahagia terus terjaga
dan selamat menempuh hidup baru
buat temanku ' Hilda '
dari yang ikut berbahagia
teman-temanmu
mewakili anak Teater Stuppa
' Julia + zaM '
-----------------------
turun pada malam
kembali aku rasakan
dinginnya aspal
dan kebekuan lampu-lampu jalan
juga kembali rasakan
sisa - sisa nafas rutinitas
dan keringat dari meraka
tersadar aku rindu malam
sudah lama aku tinggalkan
*masih aku terdiam
dan melihat pepohonan
sementara angkutan kota
terus berjalan ....
Minggu, 18 Maret 2001
Sabtu, 17 Maret 2001
ini jelas tidak mungkin
yang singgah dalam hati
terlalu jauh dari aku
dari negeri asing ...
hanya dalam mimpi
aku menuju kesana...
tak mungkin ...
apakah aku
harus menutup mata
putri ....
terimakasih
atas seyumanmu itu
dan terimakasih
atas bagian jiwaku
dari mu untuk ku
atas air mata
yang hampir mengalir
dan maafkan ...
aku merasa tak bisa
Jumat, 16 Maret 2001
Kamis, 15 Maret 2001
dalam sebuah kebisingan mungkin kini hanya bisa menunggu, semua kembali normal, dan perlahan berjalan pada kebeningan, tanpa asap lagi, tanpa api lagi, tanpa luka, tanpa darah, tanpa air mata yang tak terdengar, sudahlah kawan jangan tutup mata kita, jangan tutup telinga kita, karena mereka bagian dari kita, dan negeri ini adalah serentetan luka-luka. dan pada mereka yang berambisi ijinkan aku mengucapkan "janc*k !!!"...
Rabu, 14 Maret 2001
Selasa, 13 Maret 2001
sepasang orang jalanan
masih tetap menggantungkan
sisa-sisa perjalanannya disana
mereka wanita dan sama sudah tua
malam ini mereka tidur berdempetan
didepan toko yang sudah ditinggal
pemiliknya, agak gelap tak ada lampu
disamping mereka adalah seorang kakek
yang sangat pendiam, dua nenek itu
tak pernah terlihat bicara dengannya
apalgi orang yang lewat di jalan itu
tak ada yang mengerti ... sepanjang hari
ia hanya memandangi jalan tak bergerak
hanya singgah di tempat yang sama ...
hanya diwaktu angin dingin datang
ia merapatkan kedua tangannya pada dada
malam ini mereka menikmati malam bersama
sementara 2 nenek itu tidur diantara plastik
plasti yang ia dapat dijalanan
dan sebungkusan bekal untuk kebutuhan keseharian
botol, keranjang, kardus, dan kain usang
sangat usang untuk melindungi dari dingin
malam yang sangat tenang
mereka sama merokok bersama sebelum tidur
dan sebentar-sebentar membenahi barang-barangnya
sementara kakek hanya duduk diam
dan melihat jalan motor mobil mulai berkurang
sementara burung malam terbang mengelilingi
gedung tinggi dengan sayapnya yang coklat putih
pemandangan setiap malam disudut kota
Senin, 12 Maret 2001
Minggu, 11 Maret 2001
Sabtu, 10 Maret 2001
Jumat, 09 Maret 2001
begitu besar hingga bingung tuk ungkapkan
agama, idelisme, kenyataan, pasangan hidup,
teman, keajaiban, internet, latar belakang, cinta,
proses pencarian, kebetulan-kebetulan, capek,
mayat, aura, tuhan, pesta, anak muda, luka,
indonesia, keluarga, adik, setan, apa kabar,
selamat malam, have a nice dream, kejujuran,
tahan, bijaksana, mata, mayat, tak terlihat,
orang gila, buku, mereka, kita, bertemu, menjaga
bapak, ibuk, meja makan, terbuka, kelaparan,
pengemis, sayatan, hiburan, tangis, harapan,
aduh, wow, hai, hhhmmmmm, apakah, dan
dan, dan , atau atau atau .... terlalu banyak
yang bisa diungkapkan .... tak cukup tak kan pernah
Kamis, 08 Maret 2001
Rabu, 07 Maret 2001
Selasa, 06 Maret 2001
Langganan:
Postingan (Atom)