Jumat, 28 Februari 2003

tuhan permainan kita sudah sampai dimana aku lupa sepertinya masih berkutat pada ada dan tiada ketika aku masih mebutuhkan dirimu dan kau tak pernah membutuhkan aku ketika aku masih selalu berharap padamu sedang kau juga tak pernah berharap kepadaku apakah itu benar ini pernyataanku secara spontan barangkali saja salah barangkali kau suatu ketika bisa saja atau setidaknya pernah membutuhkan atau mengharapkan aku tetapi yang mana ketika apa persahabatan diantara kita kadang rumit untuk dijelaskan yah sebelumnya tidakkah aku salah jika suatu ketika aku menganggap dirimu sebagai sahabatku yang selalu menemaniku kapan saja disaat suka atau duka atau disaat seperti ini ah lupakan saja aku tetap bukan seorang sahabat yang baik seringkali aku mengkhinatimu dan aku sadar itu tetapi kau sungguh baik melebihi siapa saja kenapa kau masih mau menemaniku entalah sudah berapa kali aku bertanya kepadamu tetapi kau tak pernah jemu atau bosan bukan tuhan aku masih mencintaimu sungguh tapi maafkan aku kalau masih sering atau barangkali selalu mengkhianatimu tolong tuhan tetap temani aku oh iya besok aku ingin hutang uang padamu 100.000 saja atau lebih juga tidak apa-apa saat ini aku sedang butuh uang banyak nanti kalau ada cepat aku kembalikan tolong ingatkan aku

Rabu, 26 Februari 2003

tetapi seringkali kau membunuh pertanyaan-pertanyaanmu sendiri sebelum terjawab sebelum terungkap
barangkali ketika ia bersetubuh dengan istrinya begitu bergetar dan tak terkendalikan sebab kita bisa lihat dari mukanya semuanya labil tak ada yang stabil struktur saraf yang ada disana semuanya seperti sudah putus tak terhubung pada pusat loncat-loncat tapi tak bisa loncat hingga bergetar saja yah bergetar saja lihatlah ia selalu resah gelisah kekuatiran yang berlebihan ia membutuhkan bebas udara hingga tak bergetar saja yah bergetar saja
tetapi aku dilarang memaksamu untuk membaca kata-kataku tetapi aku bisa memperlihatkan kepadamu lukisan lukisanku ah aku ingin melukis semua kata-kataku hingga tak menjadi kata-kata lagi sebab bahasa membutuhkan waktu perlahan aku mulai muak dengan semua kaidah kaidah itu
aku menulisnya lagi di sisa tembok-tembok keluarga sebelum lumut dan jamur menumbuhinya biar kata-kata menjalar melawan doktrin-doktrin mereka dari semua kebenaran yang semu belaka biar biar menjadi lumut atau rumput yang berakar dan terus menjalar mengundang kerikil dan batu batu tajam dalam keadaan demikian kita mencoba lagi membangun rumah kita sendiri
akan tetapi kenapa banyak yang terbuang ruang-ruang kosong dibiarkan saja kosong tak kau isi tak juga kau penuhi tapi aku tau kau punya makna sendiri dengan tetap tertutup mulutmu bergerak bola matamu aku selalu merindukanmu meski kau mengerti dan membalas dengan sunyi tetapi apakah kerinduan harus dikatakan tentu tidak perlu aku tau pasti itu jawabmu aku masih ingat setelah peristiwa-peristiwa itu ketika segala bara telah tumpah menjadi bah memukul-mukul kita dan semua orang di kota tetapi yang lain mati dan hilang tak berjejak beruntung keajaiban itu datang kemudian memabawa kita dan beberapa orang pada segala terang di alam asing yang penuh cahaya bening hampir putih tetapi itu terlalu putih untuk disebut putih hanya keheningan hanya keheningan di kota mana itu kita tak tau barangkali pintu gerbang surga atau alam barzah tetapi mana ada malaikat kita hanya mati suri beberapa hari
ah mengapa kau bicara tentang kenyang tiba-tiba saja aku ingat sehari ini aku belum makan sebab tak punya uang terasa lagi lapar itu menjalari perut tetapi perut itu sudah terbiasa dengan lapar ia tak lagi berteriak dengan mengetuk-ketuk kepalaku ketika lapar tiba tetapi kini ia diam saja lama perut ini sudah terbiasa ia diam saja seperti biasa

Selasa, 25 Februari 2003

putaran itu sudah bertemu pada titiknya 180 derajat menjadi 360 derajat sudah menjadi lingkaran dan berputar-putar dalam lingkaran itu sendiri secara diam-diam terus berjalan dari detik yang tak pernah terlepas dari menit ke hening ke gerah yang tertahan di musim kemarau dan tercurah di musim basah juga semua bintang dan matahari mengalami hal serupa bergerak pada pusat kemudian berjalan kita pun dilumatnya menjadi onggokan sampah peradaban yang tak tertulis dalam sejarah sejarah sebab kita tak punya tanah apalagi darah apalagi nyawa apalagi api yah hanya mereka yang punya yang terbekas pada beksa bekas di tembok goa-goa yang gelap dan lembab maka carilah diri kita setalah kita tiada sebab kau tak pernah sadar bahwa ditiap lekuk alam kita ada tuhan bukan ketuhanan bukan dituhankan bukan tetapi itu tetaplah sama satu dan utuh tak pernah beranjak kemana tapi ada dimana tak pernah tidur tak pernah lengah tiada beranak dan diperanakkan
tetapi kesombongan itu begitu membara membakari seluruh isi dalam ruang semua terdiam hanya dirimu yang tersenyum penuh kegetiran
bahaya bahaia bahaiya bahagia bahaia bahaiya

Jumat, 21 Februari 2003

sebab kemutlakan itu tidak ada kau lihat itu biru tapi kulihat itu kelabu bukan bukan ini bukan matematika juga bukan angka angka tetapi suatu ketika angka angka itu tak lagi menjadi mutlak adanya dua ditambah dua tidak lagi empat yah sekali lagi sebab kemutlakan itu tidak ada dan hanya hadir ketika kau menemui tuhan dan menyapanya disanalah kemutlakan berpusat bergerak berputar seperti percikan percikan pada permukaan matahari terus menerus memberi kita energi yah sekali lagi kemutlakan itu tidaklah ada maka coba pukul lah sendiri kepalamu ke kiri atau ke kanan hempaskan segala kosakata "mutlak" yang ada di otakmu goyang-goyangkan saja isi kepalamu biar bisa keluar lewat lubang telingamu

Selasa, 11 Februari 2003

ternyata cinta hanyalah kegelisahan-kegelisahan yang bertabrakan dan kemudian muntah tak terkendalikan

Selasa, 04 Februari 2003

kegelisahan yang sama kita punya keresahan yang sama di dalam hitam didalam merah tapi aku sendiri belum merasa apa-apa kau telah tinggalkan aku jauh melalui persetubuhan yang kau lakukan menjelang fajar setelah kau masuki kepalamu dengan vodka atau ganja setelah perjalan pencarianmu itu melewati laut-laut diantar udara malam menciumi wangi kota yang selalu kau kenal kemudian kau menulisnya dimana mana barangkali kita perlu bertemu dan berbentur hingga kita klimaks bersama tapi itu tidaklah mungkin yah lagi lagi aku sendiri menghapus semuanya dengan senyum bagaimana kabarmu temanmu disana disini aku tertinggal jauh darimu

Senin, 03 Februari 2003

ribuan angsa sudah berdiri disana menunggu kedatangan kita untuk pergi ke surga
dunia adalah sebuah ladang yang ditumbuhi jiwa jiwa luka kian hari jiwa jiwa luka kian menjalar disana sini menjadi semak belukar yang mengelilingi mengerogoti dan menyerang seluruh kehidupan di ladang