Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Jumat, 28 Februari 2003
tuhan permainan kita sudah sampai dimana aku lupa sepertinya masih berkutat pada ada dan tiada ketika aku masih mebutuhkan dirimu dan kau tak pernah membutuhkan aku ketika aku masih selalu berharap padamu sedang kau juga tak pernah berharap kepadaku apakah itu benar ini pernyataanku secara spontan barangkali saja salah barangkali kau suatu ketika bisa saja atau setidaknya pernah membutuhkan atau mengharapkan aku tetapi yang mana ketika apa persahabatan diantara kita kadang rumit untuk dijelaskan yah sebelumnya tidakkah aku salah jika suatu ketika aku menganggap dirimu sebagai sahabatku yang selalu menemaniku kapan saja disaat suka atau duka atau disaat seperti ini ah lupakan saja aku tetap bukan seorang sahabat yang baik seringkali aku mengkhinatimu dan aku sadar itu tetapi kau sungguh baik melebihi siapa saja kenapa kau masih mau menemaniku entalah sudah berapa kali aku bertanya kepadamu tetapi kau tak pernah jemu atau bosan bukan tuhan aku masih mencintaimu sungguh tapi maafkan aku kalau masih sering atau barangkali selalu mengkhianatimu tolong tuhan tetap temani aku oh iya besok aku ingin hutang uang padamu 100.000 saja atau lebih juga tidak apa-apa saat ini aku sedang butuh uang banyak nanti kalau ada cepat aku kembalikan tolong ingatkan aku