Jumat, 30 September 2005

?hidup tanpa makan

seandainya manusia bisa hidup tanpa makan, tentu kesibukan menjalani tugas-demi tugas tidak terganggu dengan rasa lapar, dengan rasa harus makan, tetapi aku sudah mencobanya, hasilnya tubuhku lemas tak punya tenaga untuk bekerja, dan pada akhirnya aku harus makan, aku butuh makan, setidaknya aku butuh uang untuk beli makan, tetapi jika uang tidak ada, bisakah manusia hidup tanpa makan, karena uang memang benar-benar tak ada, tetapi kenyataannya tetap saja, aku bukan manusia luar biasa, aku tetap butuh makan. begitu yang ia tuliskan dalam isi kepalanya beberapa hari ini

Selasa, 20 September 2005

maafkan kami berdua, anakku

maafkan aku anakku, di hari istimewamu ini masih ada di Malang tidak bisa ke Surabaya tidak bisa berada disampingmu ayah harus menyelesaikan tugas-tugas kuliah dan kerja agar segera selesai agar segera hidup bersamamu dan sementara terpaksa memaksamu untuk berpuasa dulu maafkan ibumu, anakku di hari istimewamu ini masih ada di Sumenep Madura tidak bisa ke Surabaya harus menyiapkan masa depan belum bisa menghentikan kerinduanmu belum bisa ada dalam setiap bangun tidurmu hari ini kami tidak bisa menemuimu karena untuk mempersiapkan hari mu besok kita berpuasa dulu, tak bisa ketemu ya Allah... ijinkanlah kami bisa menjalani tugas kami sebagai selayaknya seorang ayah sebagai selayaknya seorang ibu.... maafkan kami anakku selamat ulang tahun (3 tahun Jati Pinatih)

Rabu, 14 September 2005

terimakasih bapak

Blasan bapak sungguh membantu skripsi saya "Konflik dalam Naskah Drama Dag Dig Dug Karya Putu Wijaya". :) terimakasih bapak Putu Wijaya menjawab email saya,