Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Sabtu, 28 Juni 2003
ia mencintaimu sekali lagi ia mencintaimu darimana sejak kapan entah segala kesadaran telah menggantung di tiang gantungan tak pernah diajaknya berlari ke dalam lorong-lorong yang tiap kali ia lewati tetapi mengapa seakali lagi mengapa kesadaran telah pingsan ia berjalan dengan segala yang tak utuh tapi ia tak pernah sadar itu
Jumat, 27 Juni 2003
terimakasih sayangku sang angin lewat nafas berhenti pada detaknya menyapanya memanggilnya sayang ketika ruang telah kembali kepada kekosongan semuanya lewat tanpa menyapa kesadaran datang tiba-tiba tentang segalanya kerinduan yang beruntun dan membentur dari segala cuaca pada keramaian siang ataupun kesunyian malam hanya kerinduan yang ada dari warna hijau atau coklat tua sampai jingga merah bahkan kelabu pada debu hitam pada kelam ptih pada cahya semuanya lewat semuanya lewat kesunyian sekali lagi menyapanya memanggilnya sayang kerinduan akan terus terbakar sampai segalanya sampai
Kamis, 19 Juni 2003
Rabu, 18 Juni 2003
apalah berartinya waktu tak ada semua kesunyian merayap semakin mendekat lantas memeluk hatinya erat-erat tak ada yang dashyat tak ada yang hangat ia biasa menjalani detik demi detik bersamanya siang dan malam tapi mengapa ruang selalu memisahkan apa apa artinya ruang merepa berpisah beberapa hari saja tapi seperti hilang ingatan mengapa perasaan bersama begitu besar melekat pada mereka ketika semua terjadi mereka sama sama berdiam diri di jendela yang terbuka menjelang tengah malam menjelang tidur juga bersandaran di kasur menatap langit-langit di kamar yang berbeda di ruang yang berbeda di hampanya udara yang berbeda di kota yang berbeda ah semua seperti garis yang terus menjalar lorong-lorong kosong meski gelap meski terang mereka tak bisa sendirian yah tuhan mereka tak ingin kehilangan satu diantaranya berilah kematian yang menyenangkan untuk mereka bersama jangan biarkan mereka kesepian dan temukanlah mereka di surga bersama ayah ibu adik-adiknya dan bersama suami istri dan anak-anaknya amin ... amin ... amin
Sabtu, 14 Juni 2003
itu yang telah lama tak tersentuh kau tinggalkan aku di pintu belakang terdiam menatapmu lampu lampu yang masih berserakan layar telah digelar didinding-dinding pertunjukkan jendela yang semalam kosong membuka pada rumput ilalang dan pohonan embun itu cahaya mentari itu kau masih berlatih dengan seorang penari perempuan sendirian dengan musik dan gerakan kenapa kau tak lagi hangat terhadapku - {tentang seorang perempuan di pintu belakang}
Selasa, 10 Juni 2003
mengapa orang-orang kasihan pada dirinya
kabarnya dia tiap hari dimarahi istrinya
dari pagi siang sore hingga petang
tetapi ia tak pernah melawan hanya diam saja
karena ia tau kalau istrinya sangat mencintainya
bahkan cintanya pada istrinya tak ada apa-apanya
dibandingkan dengan cinta istrinya pada dirinya
ia selalu tau seberapa besar rindunya istri
jika tak bertemu dengan dirinya satu hari saja
jangankan satu hari setengah haripun satu jam pun
yah betapa khawatirnya istrinya pada dirinya
yah karena ia tau itu mengapa ia mesti melawan
jika tiap istrinya marah sebab ia tau yah tau
bahwa semua itu karena cinta cinta yang besar
cinta yang dashyat yang bergetar dan berdebar
dan memang istrinya adalah seorang pemarah
mengapa ia tak menyerahkan dirinya saja
sebagai media untuk tempat segala luapan marah
seperti kanvas yang selalu kosong
dan siap digoreskan warna menjadi lukisan
seperti panggung yang selalu kosong
dan siap diisi sebuah pertunjukkan drama
yah ia tau itu istrinya sangat mencintainya
karena itu setiap ia selesai dimarahi istrinya
ia selalu mencium istrinya pipinya bibirnya
seperti yang ia lakukan setiap hari
setiap bangun atau berangkat tidur di rumah
juga setiap ia mau berangkat bekerja
Kamis, 05 Juni 2003
ada apa tidak ada apa apa apa ada tidak sama sekali tidak hanya sampah atau sampah seperti bahasa kita lantas mengapa bagaimana tidak jika setiap kali mencoba yang keluar selalu tanda tanya dan tanda tanya yang datang karena gelisah untuk menjawab gelisah untuk mengentikan gelisah siapa siapa tidak lain hanyalah dirinya mengapa mengapa pegang saja tangannya mengapa ia tak juga punya jangan ikuti dia jangan ikuti ajarkan itu pada ibunya untuk anaknya pada nenek dan kakeknya untuk cucunya
Langganan:
Postingan (Atom)