Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Rabu, 10 September 2003
ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH segala keindahan ada pada-Nya ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH segala kenyataan kesejatian berasal dari-Nya ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH segala kebenaran memancar dari cahaya-Nya ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH yang maha baik hati-Nya yang maha luas kuasa-Nya ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH menerangi segala kegelapan dan membuatnya kembali seperti siang dan malam agar semuanya terus bergerak dan berjalan ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH ALLAH kepada-Nya segalanya akan kembali
Jumat, 05 September 2003
tetapi alam punya hukum sendiri ia berhak menentukan siapa yang kalah dan siapa yang menang sementara manusia membeli hukum dengan uang membeli penjara dengan uang membeli pengadilan dengan uang mengkuhum manusia lainnya dengan uang kebenaran-kebenaran bermandikan uang adalah kebenaran yang berdiri diatas penindasan maka tunggu saja alam akan membalas semua siapa yang menanam luka akan menuai luka siap ayang menanam darah akan menuai darah !
Kamis, 04 September 2003
benda telah menjadi berhala menjadi tuhan yang sebenarnya bukanlah tuhan kenikmatan yang diberikan tetaplah benda sedang segala kegaiban semakin terkubur ada yang menyetuhnya dan mencarinya di ujung disana tetapi mereka begitu memaksa mencangkul dengan makian dan teriakan teriakan bodohnya seluruh umat manusia mendengarkan ikut menyanyikan mengidolakan manusia-manusia yang tak tahu sendiri tentang manusia
Rabu, 03 September 2003
Selasa, 02 September 2003
tarian akar tarian rerumputan dibalut selendang transparan dan nyanyian-nyanyian orang-orang resah menyimpan segala kepahitan dalam dirinya beberapa dari mereka telah telanjang sendiri melepas kepenatan kemudian terhempaskan oleh angin oleh air oleh udara namun sebenarnya merekalah orang-orang yang putus asa
ular dan rumput yang menyatu dalam belukar yang salah dan yang benar terus menerus menjalar dari siapa bagi siapa semua manusia kehidupan tak cukup di gambarkan dengan dua sisi yang selalu ada orang-orang bodoh telah membenamkan kepala nya dalam kubangan lumpur yang menyerap seluruh isinya orang-orang dungu telah melemparkan segumpal jantungnya pada kali mati yang tak pernah mengalir lagi membenamkan segala jenis penyakit segala rumah dari bakteri dan segala air mata yang juga telah mati
Senin, 01 September 2003
Langganan:
Postingan (Atom)