Selasa, 30 April 2002

dan kemudian kita kalah

Senin, 29 April 2002

"siapa yang tidak menyetujui dasar-dasar komunisme, mustahil ia Islam sejati. Sebaliknya, juga mustahil ia komunis sejati, bila ia memerangi Islam yang bertujuan masyarakat tanpa kelas.", Haji Misbach, 77 tahun yang lalu di Bandung
bertahun-tahun yang dia pelajari adalah bagaimana cara menundukkan kepala

Jumat, 26 April 2002

kemudian kita saling dipertemukan dan inilah kenyataan

Kamis, 25 April 2002

kesepian mengetuk-ketuk pintu hati semula pelan namun tak ada jawaban dan diketuknya lagi tak juga ada jawaban di ketuk lagi tetap tak ada jawaban lalu diketuk dan diketuk lagi berulang-kali tak berhenti ketukan itu makin lama makin keras makin keras makin keras ketukan menjadi gedoran dan pintung bedentang menjadi tendangan tendang dan tendang seluruh dinding bergoyang ...dan tembuslah sudah pintu itu tak kuat lagi menahan dinding itu tak kuat lagi memagar runtuhlah semua kesepian menggila-gila masuk celah-celah mengerubungi seluruh isi jiwa terkurung hatinya dalam kesepian yang menggila seperti badai yang bergemuruh ...sunyi

Rabu, 24 April 2002

kedekatan-kedekatan tanpa batas semakin menggila dimana-mana meski hanya tubuh-tubuh

Selasa, 23 April 2002

yang kita benci dan kita jauhi tidak berarti tak berarti bagi diri karena kadang kita butuh apa yang kita benci

Senin, 22 April 2002

tak pernah terpikirkan sebuah ganjalan-ganjalan pada kegelisahanmu datang lagi tersenyum padaku menarik-narik aku lagi menuju ruang yang begitu suram tapi aku menahannya hanya dengan berkali-kali senyum terpaksa
sudah kau peringkatkan berkali-kali bahwa sudah waktunya untuk tak mencari 'aku' lagi

Sabtu, 20 April 2002

kepada kekasihku yang rapuh kepada diriku yang tak juga utuh bagian ini aku tulis untuk kita
terbentuk dari yang telah ada ketika semua baru saja ada dan yang baru ada kelak benar-benar menjadi ada kemudian membentuk yang baru ada atau mungkin yang sudah ada semua saling membentuk tapi lebih banyak yang terbentuk
selalu ada yang mengalir dibawah tatap-tapak kaki dimana terlihat ketika semua yang ada dalam diri berhenti coba saja rasakan ada pada bagian dada bagian bawah bagian hati

Kamis, 18 April 2002

sebelum kita pulang ada warna gelap dan cahaya yang bergerak diatas kepala kita dimana setiap kali kita menggantung mimpi-mimpi kita bukan sebuah kebahagian, karena kebahagian ada disamping kita, dan ketenangan yang menyelesaikan semuanya, bukan berarti tak bergerak, bukan berarti bergerak lambat, dan pengulangan-pengulangan itu tetap saja terjadi, seandainya saja semua nya pun ingin merubah jika mengerti kegelapan pada depan jalan, kita tak tau kapan akan berhenti ...biarkan arus itu semakin deras, menari saja ikuti suara hati
aku berada dalam ketidakstabilan dalam ketidakseimbangan antara segala apa yang menjadi impian dan segala yang menjadi ketidakinginan antara yang sudah dan yang belum antara yang lebih dan yang kurang semua begitu tak beraturnya ingin saja semua kubentur-bentur biar hancur agar diri ini tak kehilangan bentuk lagi ahhhhh ...diam saja tenang lantas apa bedanya meskipun aku teriak tak ada satupun yang mendengarnnya
darimana semua akan terucap taksatupun terdengar suara hanya keheningan mencekam hanya kehadiran yang hilang aku menulis dalam kebingungan antara tanda tanya dan yang ada
mau apa apa mau aku makin jenuh

Rabu, 17 April 2002

seluruh hewan-hewan tanah akan berpesta memakan bangkai manusia, kelak juga kita akan dimakannya

Selasa, 16 April 2002

basuh muka dengan tangan-tangan yang tak mampu lagi menahan mereka menangis dengan tekanan dan semua tak ada yang memanggilnya

Sabtu, 13 April 2002

dalam seratus tahun kedepan mungkin segala manusia yang kaulihat sekarang dimana-mana tidak lagi ada didunia termasuk juga kita
ketuklah pintunya lalu buka pelan-pelan kelak kau akan mendapatkan darah berceceran dimana-mana disetiap celah yang kau lihat kan tercium anyir baunya dan merah dan porak poranda hitam pekat lekat kau tak kan pernah lupa melihat mayat-mayat itu begitu banyak tanpa nyawa

Jumat, 12 April 2002

dan sebuah keputusan di tengah malam dengan pertimbangan dan keragu-raguan segala dari yang berlari itu toh menuju pada satu pusaran semuanya menuju titik yang sama dan itulah sebenarnya jawaban dari segala pertanyaan sebuah lautan dari segala sungai yang mengalir
yang bungkam itu lebih pedas daripada yang tak bungkam

Rabu, 10 April 2002

aku terlalu serakah
mati saja enyah siapa mulai lagi aku berisi tak terisi bergerak tapi berhenti kaki-kaki telah mulai lagi melakukan gerakan dan aku dengar kentut dari dalam perutnya anakku cucuku masa laluku masa khayalku kekasihku setan-setan yang selalu setia menyeret dalam api-api dari segala api enyah saja mari melakukan pesta yang penuh dengan luka bukan tertawa bukan kesenangan tapi makian oh ada kekuatan yang menghentikan sejak kapan sejak kapan ? sejak masa depan itu dibuka selebar-lebarnya ? sejak cinta itu telah didapatkan ? sejak hal-hal ghaib tersenyum dan membuntuti pada bagian belakang ? saat kebencian mulai diterbitkan ? saat jarak yang terbentang baru saja terbentang ? saat kesunyian berlari-lari menghampiri mengerubungi lalu membius tubuh dalah ketidak utuhan dalam ketidak tahuan ? saat kaki beranjak lagi untuk beranjak ? saat membuat perbedaan dari tempat semua yang dilahirkan ? saat ada sebuah masalah besar dan menyebabkan hal besar ? saat semua tersadarkan dan tak bisa lalukan perubahan ? saat pertanyaan dan pertanyaan diulang-ulang ? saat kebosanan tak menjadi kebosanan ? saat jengah saat lelah ? saat klimaks ? saat keindahan ? saat kedinginan ? api neraka telah menunggu kita ? dan tuhan maha penyayang semua makhluknya ? jangan menuduh kalau sebenarnya semua juga punya kedekatan dengan api neraka ? harapan-harapan bergerak ke depan lalu ke belakang ? kemungkinan terburuk ? memilih jalan yang lain , merindukan setiap hari satu yang dirindukan ... sebuah pelukan kehangatan sepanjang malam ....lagu-lagu telah hilang, nada-nada telah usang, jiwa kembali lagi pada hal yang paling rendah diantara yang rendah, wajah-wajah lebih baik menunduk saja , lebih baik daripada seperti apa yang tak kau suka, karena kata aku selalu menyertai dalam setiap sampah ....titik-titik yang menyambung menghubung ...temanku yang selalu diinjak dan ditertawai seluruh isi ruang tak ada yang merasakan .. dia kehilangan .. ah kenapa masih saja ada ... kesombongan berderet berbaris ... bata- batas ... keheningan semakin rancu ...celah kita butuh celah .. sampai mana akan dihentikan tuliskan saja abjad mana yang kau suka jangan menunggu dan ada kata dungu ...ini semuanya tak pernah ada
aku orang timur hidup dalam peradaban timur setiap hari sedari subuh sampai tengah malam orang-orang negeriku terus memandang ke arah barat karena barat sudah menjadi tempat apa saja berkiblat teori-teori dari berbagai ilmu pengetahuan, filsafat politik, ekonomi, budaya, semua diukur ke barat bahkan sampai merk pakaian, dan produk-produk makanan dan minuman semua yang menjadi kebutuhan ah sampai lupa, termasuk juga sepak bola nilai mata uang negeri inipun tergantung pada barat segalanya barat dan barat adalah segalanya begitu yang nyata mungkin tak terasa semua bergerak dari barat .... matahari sudah terbit dari barat ! ( dari seorang teman, coba mencari jawaban qur'an, disebutkan salah satu tanda akan kiamat adalah terbitnya matahari dari arah barat )

Selasa, 09 April 2002

tubuh tubuh utuh serta rindu yang mulai kambuh dan aku tak kan berharap sembuh

Senin, 08 April 2002

fan, sabtu aku nggak masuk kerja, minggu libur, dan hari ini aku nyoba nulis tapi belum bisa, minggu-minggu belakangan ini aku memang sedang susah-susahnya nulis, dan semua yang tertulis di 'goresan harian' lebih karena 'maksa' itu saja sudah susah ...dan memang jangan anggap kalau aku bisa nulis disini berarti pada hari yang sama aku bisa menulis puisi, karena semua yang tertulis disini tidak lebih dari sampah ... sorry, besok aku coba lagi ...
masa lalu telah begitu banyak memberi sesuatu pada perjalanan manusia

Jumat, 05 April 2002

dan cahaya telah dicabut-nya, semua yang terlihat menjadi gelap, disaat itu suara-suara kembali berdatangan, menteror-teror, kesunyian hilang ...
ia terdampar disebuah telaga pada lembah tak terjamah kabut dan kehangatan serta kesunyian ada perahu tua di tepian entah darimana dan naiklah dia dengan lelah perahu membawanya mendayu-ndayu perlahan-lahan membawanya pada kesunyian yang lebih dalam
kematian seorang penyair sendiri dalam kesunyian hanya angin yang terdengar dalam kegelapan hanya sinar jingga yang tinggal dalam rimbun dedaunan pohon tua coklat musim kering tak ada yang mengetahuinya tak ada yang mengenalnya

Kamis, 04 April 2002

temanku, selamat ulang tahun ! =)
jika suatu ketika semua manusia di tenggelamkan pada kepahitan maka semuanya akan diam
kenapa melacur ? karena tidak punya uang, mengapa tidak punya uang ? karena tidak dapat kerja, kenapa tidak dapat kerja ? karena perusahaan menolaknya, apakah berarti pelacur masih bermoral ? apakah semua pelacur berarti tidak bermoral ? bagaimana dengan tante girang ? sudah kaya dan masih melacur ? apakah Tuhan menghukum semua pelacur ? bagaimana ketika manusia menghadapi keadaan diluar dari kekuasaanya ?

Rabu, 03 April 2002

kembalilah pada segela yang seharusnya kembali berjalanlah lagi melangkahlah lagi melangkahlah lagi berjalanlah terus terus satu langkah yah teruskan saja dua langkah tiga langkah jangan pandang lagi ke arahku hanya dengar saja suaraku terus sebab matamu harus awas terhadap apa saja yang ada pada perjalanan ini pada segala yang menghalang terhadap segala yang menghambat sebab dari sana kau akan belajar berjalanlah ....
hoeeeeeeeeeeeee ada sesuatu dalam kepalaku yang menggigit bagian kepala kanan atas memukul-mukul menggedor-nggedor ingin keluar dari kepala dan pindah ke mulut ....agar aku berhenti bicara

Selasa, 02 April 2002

kemudian segala kerisauan menari-nari menjelajah hati mencoba lepas dari badan tapi dinding-dinding yang tak terlihat menghalang dan kemudian mereka mengajak untuk tenggelam saja dalam-dalam tak usah melepas jiwa dari raga karena dari jiwa dan raga ada sebuah kesunyian yang sudah jarang ia dapatkan dan menyelamlah ia dalam ruang-ruang penuh warna kadang hampa semakin tenggelam dan semakin tenggelam ...

Senin, 01 April 2002

dan malam yang menelenggelamkan kita pada kegelapan kemudian hujan yang menelanjangi kita saling berbalutan dengan dekapmu dengan dekapku kita saling berdekap menciptakan kehangatan
manusia-manusia dari berbagai peradaban dari berbagai zaman dengan ketenangan atau juga dengan kegelisahan pada halaman-halaman sejarah ... manusia mencari Tuhan