Rabu, 31 Januari 2001

andai itu adalah diriku telanjang tanpa benang digendong seorang ibu menuju bak mandi sore itu *** aku harus kembali pada rahim aku harus dilahirkan kembali aku harus jadi seorang bayi
sesuatu yang besar terjadi bahkan sangat besar dan akan tercatat dalam sejarah bom waktu tiba waktunya meledak aku tak tau apa yang harus aku lakukan aku tak bisa berpikir .. aku hanya bisa merasa ... aku hampa, aku kosong .... aku jiwa tanpa raga aku raga tanpa jiwa aku kosong...

Selasa, 30 Januari 2001

tak ganti tak hilang tak ada ada !!!
aku macet menulis ?

Minggu, 28 Januari 2001

tulisan-tulisanku ampang tak bermuatan

Sabtu, 27 Januari 2001

ini cairan jelek bergeraknya amat lambat merayap-rayap cairan yang lembek tak pernah bisa menyerang menerjang menyerang statis tak dinamis
aku tak boleh diam !!!
anak bangsa apakah tak ada mereka di balik meja-meja kerja ? apakah mereka hanya ada di bangku-bangku sekolah ? dan disana pun hanya beberapa bagian, tak semua anak bangsa akankah mati dengan idealisme-nya sendiri-sendiri

Jumat, 26 Januari 2001

kamu bukan lampu ? aku bukan lampu ? lihat dia di CPU terus saja menyala hijau, dan merah berkedip-kedip mereka punya energi... semangat untuk menyala belajarlah dari mereka dari semua guru yang tercecer dimana-mana
menjelang batas pergantian hari, serasa warna-warni telah tertumpuk saling menumpuk, hanya masuk dalam tubuh tak terkeruk, mungkin suatu ketika mereka akan lari ke ruang kepala, membentuk sebuah pemikiran-pemikiran, pertimbangan, ide...dan jika tak ada yang berjalan, tangan diam untuk menulis, untuk mengetik, seperti sekarang, dan sampai jumpa lagi lain waktu....
dengan kesibukannya masing-masing

Kamis, 25 Januari 2001

akhirnya maghrib juga, sudah lama kita tak sadar akan hal ini, menikmati pergantian siang dan malam, pada sore yang petang, senja ...angin diam, hening...burung-burung kembali pulang, dan giliran serangga-serangga malam siap berlari-lari dan bernyanyi...teman alangkah indahnya hal ini...tak ada hujan, dan semuanya tenang, cukup tenang ...mereka telah siap masuk dalam ruang dalam sebuah lorong, hadapi malam...
semua ini sudah seharusnya kita jalankan, dimulai dari seuah titik lalu mengalir, seperti air, seperti angin, mengisi tiap-tiap ruang kosong, dan terus berjalan, dan naik, dan turun....terus....terjaga tak sampai stagnan. yah, kita masih bernafas dan harus terus bergerak

Rabu, 24 Januari 2001

aku nggak pernah menyengaja awalnya satu...dan sekarang keduanya celana jeans ku bolong pada lututnya
Tuhan jagalah diriku untuk tidak lagi memecahkan piring yang penuh makanan disaat aku lapar hanya gara-gara sambal

Selasa, 23 Januari 2001

Tuhan terlalu baik kepadaku
secangkir teh diatas meja kosong menunggunya untuk beri sebuah kehangatan
jiwa-jiwa mati *pinjam kata-kata lagi*. kekalahan tak terasa. diam-diam. tak ada yang bergerak pada akhirnya kebusukan tercium masuk dalam lubang hidung

Senin, 22 Januari 2001

memori luka-luka yang dulu senyum-senyum yang lalu warna-warni hati,... batas tuk bergerak dan ... kata-kata itu membawa pada sebuah memori... membuatku untuk mengingatnya kembali
masih....tak jelas lagi....ini bahagia ataukah sedih...tak berasa...putih...tak berwarna....lalui...segera saja kerjakan...mata masih terbuka...tawar...biarkan...cari...pergi dari kejenuhan...dari kebosanan...

Sabtu, 20 Januari 2001

"Aku" ijinkan kutulis kata itu
apakah semua kan hilang tak berjejak seperti angin yang bergerak ...

Jumat, 19 Januari 2001

aku hanya ingin mengungkapkan bahwa keindahan sejati ada pada kejujuran bahwa sebagian milik kita adalah milik mereka selebihnya adalah untuk diri kita sendiri bahwa keindahan bukan hanya dengan memikirkan kita sendiri dan Tuhan, tanpa menyentuh mereka bahwa tidak semua harus disimpan dan tidak semua harus diungkapkan bahwa hidup itu bukan untuk tidur bahwa keindahan pada fisik itu semu belaka bahwa keindahan sesungguhnya ada pada jiwa aku hanya ingin mengungkapkan meski aku bisa menulis karena wanita aku masih nggak suka dengan puisi-puisi cinta aku tidak suka dibilang bahasaku puitis aku tidak suka di bilang sebagai penyair bahkan aku tidak suka dengan Chairil Anwar dan Kahlil Gibran aku hanya ingin mengungkapkan bahwa aku tak pantas disebut anak kreatif aku tak pantas di sebut nyeni atau seniman *hah* dan aku takut dianggap sebagai seorang pekerja aku hanya ingin mengungkapkan bahwa sesungguhnya dengan kata-kata saja kita bisa mabuk ngapain kita pake obat-obatan, ngapain kita pake ganja kalau kita bisa menikmati rasa itu hanya dengan kata-kata yang bebas kita pilih kita teguk dan keluarkan berhamburan aku hanya ingin mengungkapkan bahwa tak perlu lah kita mencari nama selamanya kita nggak akan menemukan keindahan kalo mengerjakan sesuatu selalu mengejar nama ... secara nggak sadar kita bikin ketergantungan pada mereka seandainya tak ada mereka kita mau apa ? bahwa sesungguhnya keindahan terbaik bisa kita lakukan untuk diri sendiri aku hanya ingin mengungkapkan bahwa tak perlulah kita bingung dengan orang lain karena hal terindah adalah dengan menjadi diri kita sendiri aku hanya ingin mengungkapkan bahwa suatu ketika diam lebih kuat daripada ledakan amarah dan aku ingin mengungkapkan bahwa aku tak pernah puas pada diri sendiri, dan I HATE MYSELF *pinjam kata2 Kurt Cobain*
diam bukan berarti takut teriak bukan berarti berani
menulis tuk ungkapkan bukan mendapatkan
hari ini tak akan pernah terulang hari ini bukanlah kemarin hari ini bukanlah esok... hari ini tak akan pernah terulang hari ini tak akan berhenti mati hari ini akan terlewati
tiba-tiba saja aku susah untuk melangkah mengulangi kejadian kemarin, bukankah ?
ingin saja tuliskan, hentikan, ungkapkan, sekarang, ... kosong, hampa, melompong, tak berisi,... tak juga bisa bergerak, membatu, mematung dikelilingnya gelombang, terus menghantam, hantam apa yang bisa dihasilkan, warna apa yang tertuang ah terlambat, digerogoti waktu, dikunyahnya tak henti

Kamis, 18 Januari 2001

saraf-saraf itu mulai bangun, dan mulai menangkap apa saja yang terlihat, beranjak berdiri dan bergerak, menarik udara kuat-kuat, disimpan sebentar dikeluarkan, nikmati dan hidupkan kesadaran-kesadaran, kesadaran pertama atas pernafasan, kesadaran atas kesehatan, kesadaran atas raga, kesadaran atas kesegaran, kesadaran atas udara, kesadaran atas matahari, kesadaran atas angin, kesadaran atas nuansa, kesadaran atas suasana

Rabu, 17 Januari 2001

pukul waktu berlalu lalu, di sebuah kehangatan persahabatan, di sana sebuah angan telah terbang dan melukiskan sebuah nama, namaku, dan tak ada kata yang terungkap selain ..."terimakasih atas senyuman itu"
dia seorang yang suka bercerita, sekali bercerita dia akan menggambarkan ceritanya sangat detail, dia punya memori atau daya ingat yang sangat kuat terhadap kejadian-kejadian yang terjadi disekitarnya, meski dia punya kelemahan sering lupa jika meletakkan barang di suatu tempat. dan karena keinginan-nya untuk terus bercerita ..sampai banyak orang yang merasa bosan, dan hampir semua orang yang dekat selalu menghidar dari cerita-ceritanya,...
menundukkan kepala mungkin karena sesal, ada guratan-guratan yang masih menggumpal, sungguh ada tapi tak terlihat, sungguh hadir tapi tak mengalir, gema tak ada karena tak ada yang bergetar, diam, diam saja, seharusnya semua ini tak terjadi, sebaiknya semua bisa diatasi, bukan menunggu atau menunda, tapi lakukan segera, tak harus berlari tapi berjalan, dan jangan diam -sebuah proses merangkaikan rasa dengan sikap-
rasa kasihan yang sudah tertanam akankah hilang hanya karena masalah pekerjaan ? ah rasa kasihan tak selalu harus dipakai ah harus ... hanya rasa kasihanmu itu yang harus dijaga ... kamu berlebihan kamu berlebihan
ssssstttttt saraf-saraf telah terdiam memberi kesempatan kepada nafas untuk menguasai tubuh, dan detak jantung semakin jelas terdengar

Selasa, 16 Januari 2001

di mobil yang diparkir itu, lewat seorang wanita lusuh berjalan membungkuk, memanggul sekarung benda-benda yang bisa menghasilkan uang untuknya, yang biasa dianggap sampah, barang-barang buangan, kantong plastik, botol minuman, kertas-kertas kardus dan lainnya, ...di waktu ini, mendekati 12 malam, dia masih juga menyusuri jalanan kota... untuk bertahan hidup besok
"layout" baru sebenarnya bukan layout "bukan layout kalau cuman nempel-nempelin gambar" kata2 mbak tink
siang itu pergilah ia ke sebuah bank bank itu pas di belakang gedung kampus dan pasti disana banyak terdapat mahasiswa dia ikutan mengantri di depan kasir juga bersama-sama yang lain ... perlahan-lahan dan tenang akhirnya dia sampai di kasir dan langsung menyerahkan buku tabungan sang kasir menerima dan langsung mengeceknya dan beberapa saat sang kasir melayaninya tiba-tiba mata kasir melotot memerah memandang dirinya tajam, sangat tajam dia diam saja dan mengalihkan pandangannya ke TV yang kebetulan ada di belakang sang kasir dia pikir, ah kasir ini cuma main-main atau memang orang sinting .... dia tak peduli .... sang kasir masih melotot dan terlihat tarikan dan hembusan nafasnya saling berkejaran dan sebentar memandang kebawah dan mengambil sesuatu, ........ sang kasir kembali menatap dia dan menunjukkan sesuatu buku tabungan itu hangus terbakar ... orang2 bingung melihatnya ....

Senin, 15 Januari 2001

ngantuk itu pikiran hanya tinggal separuh tangan dan otak mulai tak padu terjebaklah kita dalam jerat dibawanya tubuh dalam tidur diseret perlahan jiwa dalam mimpi

Minggu, 14 Januari 2001

total total total hadap otak hadap otak seluruhnya utuh utuh seluruhnya di setiap titik dan garis di tiap tiap tanpa celah yang terlewati tanpa ruang yang tak terjamah "sebuah renungan untuk berkarya" inspired by kepitink
aku ingin berdiri diatas perbukitan dengan angin yang menyapa tubuh geraikan rambut geraikan baju sendiri, .... dan kepada alam aku ingin membacakannya puisi-puisi
"maaf mas-mas dan maaf pak kalau dalam forum ini saya selalu ngomong tidak nyambung entah, saya sebenarnya bisa membaca setiap kesalahan yang terjadi diantara kita tapi setiap kali saya mencoba mengungkapkan saya selalu tak bisa saya bukan orang yang ahli bicara" tapi orang-orang tetap tak peduli dan tak mengerti

Sabtu, 13 Januari 2001

mengenang apa yang seharusnya tak terkenang haha bukan kejadian yang terjadi selama bertahun-tahun silam, melainkan kejadian yang baru saja terjadi tadi pagi mengenang apa yang seharusnya tak terkenang terjadi pada hari pada kaki yang nyeri karena tak pernah berdiri ...terdiam selamanya disiai. tak juga sentuh perubahan-perubahan manusia terkungkung, manusia terpenjara ... manusia siapa manusia ? alangkah bodohnya

Jumat, 12 Januari 2001

apakah masih ada manusia dengan hati seburuk itu | yang masih lapar dan terus lapar untuk memakan manusia lainnya | lalu bangkainya diinjak-injak dan diludahinya ... | ah Tuhan ...satu hal bukan dari sebuah pertanyaan kini terjawab | mungkin tak terbalas dan tak pernah terbalas | segala apa yang telah mereka kerjakan apa yang mereka makan | selama disini ? tapi aku tau bahwa Kau punya keadilan Tuhan | dan hanya Kau yang mengatur semuanya - segalanya - apapun - tanpa terkecuali | dan *ah aku tak mampu berpikir lagi* ...
ingin teriak lagi
ungkapan itu muncul dari sebuah kekecewaan yang selama ini terpendam

Kamis, 11 Januari 2001

mulai sekarang wajah goresan harian sudah berubah mungkin makin membingungkan ? kebetulan dibuat ketika zaM sakit perut dan pusing
ah apakah sia-sia perjuangan ini ? sadar, ada kesadaran kalau tubuh berbatas tapi jika keinginan lebih kuat... tubuhpun terangkat.. tak lemas lagi malah menguat hanya ingat saja, jangan berlebihan !

Rabu, 10 Januari 2001

cepat cepat cepat lekas lekas lekas ini harus dibuang harus dikeluarkan lewat sini lewat sana jangan teriak... kembali lah segar pergilah sakit lemas tak bertenaga pergi !!!
jika tidak segera dimulai kapan akan diakhiri ?

Selasa, 09 Januari 2001

beranjak tidak, terus dan tetap berjalan sang waktu merambat, melalui tubuh-tubuh dan menyapa satu-satu, tak sadar banyak, memang, hanya sebuah lingkaran 24 jam, jarum bergerak dan kembali pada satu titik yang sama, gambarkan selamanya gerak waktu sampai hari akhir, dan di hari ini, di sebuah pagi, pada rumah yang tak lama bersama keluarga, aku kunjungi, lebaran, dengan kursi-kursi di ruang tamu, dan mungkin kue lebaran masih tersisa di toples, dan motor diparkir di halaman, dimana mobil-mobil dan truk-truk dan mesin beroda lain tak henti lewati, meski sepi, ... disana pagi ini malaikat pencabut nyawa telah singgah, dan mengambil jiwa seorang, yang masih dekat dengan keluarga, saudara dari kakek-nenek, semoga arwah beliau di terima di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggal-nya bisa melepas kepergiannya dengan sabar, selamat jalan ke alam abadi alam sejati Mbah Ilik, banyak yang merindukanmu....
setiap kali dia buka pintu kamar mandinya, dia langsung bertatapan dengan wajahnya sendiri yang tertempel pada cermin menghadap hadap, dia lihat wajahnya, dia masih punya dua bola mata, bibir, sepasang telinga, hidung, dan rambut, dan dia masih punya wajah, dan dia masih punya kepala. malam itu gelap, dia buka pintu kamar mandinya, dan dia tak melihat wajahnya, lalu dia pikir wajahnya dalam cermin hanya muncul saat ada cahaya, atau mungkin wajah itu adalah cahaya ?, ah itu hanya bayangan, dia raba-raba tak juga ia temukan sepasang mata, sepasang telinga, rambut, bibir dan hidung, dia bertanya kepada sepi, dan sepi menjawab : itu bukan wajahmu ?. lalu tiba-tiba pintu tertutup perlahan, dia tak sadar hanya memandang pada cermin yang dia tempel telapak tangannya, masih juga gelap, pintu semakin tertutup, rapat erat, dia diam tak bergerak meski hanya mata, lalu tetes air dari kran mulai menetes, tetes-tetesnya terdengar pelan "tik tik tik", dia masih diam, dan tetes air perlahan mengeras suaranya "tuk tuk tuk". dia tak juga bergerak, tetes air tambah mengeras "tak tak tak" dan kali ini tetes itu bergerak makin cepat ....cepat .cepat, "tak tak tak tak tak tak tak tak" dia masih meraba cermin dengan tangan diam, tambah gila lah suara tetes air "tak tak tak domh domh domh" suaranya menggema ..."DOMH DOMH DOMH DOMH !!!!!" sampai dinding bergerak karena suaranya, dari luar kamar mandi yang dari tadi tak terdengar apa-apa, beberapa saat kemudian terdengar teriakan sangat keras dan panjang "AAAAAAAAAAAAAAAAAAA AAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHH !!!!!!!!!"......

Senin, 08 Januari 2001

jalani jalan ini menghadap matahari pagi matahari ada pada hadapan betabur-taburkan kehangatan tarik nafas panjang lalu keluarkan terus melangkah konstan masih terdiam gedung-gedung dan disana sedang menyapa gunung-gunung biru langit kuning cahaya mesin masih sedikit yang bergerak awan bebas berlari tak berarak Selamat Pagi Kota ku Selamat Pagi Rumah ku dalam langkah dan nafas aku meditasi
aku cinta indonesia

Minggu, 07 Januari 2001

seharusnya hari ini aku pulang menghapus kerinduan seharusnya semua tanggungan terselesaikan
meski tak rela, menutup wajah, bunga-bunga masih saja mekar, jangan takut, sayang, kotak-kotak, kita tak lagi mampu membagi waktu, dan benda-benda terserak, berantakan, tak karuan, ah bersuara semua, aku lega, ingin bilang, jangan sekarang, ada yang akan bertemu, dalam sebuah titik, buka koma, atau tanda tanya, silahkan pak, bismillah, seharusnya dimulai dari awal, bukan sekarang, setidakny masih sadar, gerakkan, satu lagi, kekiri, terus melaju, kalah, dengan mobil-mobil, bermesin, senyum, kata, jawaban, dari sebuah pertanyaan, dari pikiran, dari mata, dari gambar, bahasa, simbol, jalan turun, lurus, berbelok, haluan, suara mesin, daun-daun pohon bambu, ibu menangis, aku terharu, patah, kenapa selalu patah ?, kau tak ingin utuh ?
rentangkan dua tangan dengan telapak dan jemari terbuka mendengar apa yang terdengar melihat apa yang terlihat -------------------------------- ada yang bergerak disekitar daun daun dan semak dengan bunyi jelas bergerak lalu diam terdengar angin aku harus gila agar aku bisa berkarya
AAAAHHHHH ayo hentakkkan semua apa yang ada di dalam sana, pancarkan pada dunia, keluarkan dari kegelapan itu, yah yah yah ....terbanglah raga, melayanglah perlahan dan berhenti mengawang di sana .... berikan cahaya-berikan cahaya ....tanpa beban tanpa ikatan ....bebas dan terbanglah...

Sabtu, 06 Januari 2001

dia lebih gila dari aku aku kagum pada dirinya dia kagum pada diriku dia mungkin lama mengenalku dan malam ini aku baru mengenalnya aku lihat dalam dirinya ada diriku dan kadang dia lihat dirinya dalam diriku .... kata-kata ku yang dulu jadi nyata ? gila ? > begitu cepat begitu terasa > kukira cinta tak pernah bangun > hanya tidur abadi > dalam hati dan dalam jiwa > engkau dan aku > satu... > 20.10.2k@daw yah pagi pasti tiba dia datang bersama bisikan-bisikan suara dan mengganti malam yang penuh kelam suatu ketika tidur harus diakhiri hati dan jiwa harus dibangunkan karena aku dan kau satu tak hanya dalam tidur tapi dalam setiap warna dan suasana waktu itu aku belum mengenalnya
"Pandanglah dunia dengan hati penuh cinta agar semuanya terlihat indah Jangan pandang dunia dengan hati penuh benci karena yang nampak menimbulkan dendam dan dengki" pak guru bilang itu kata2 orang bijak, tapi menurutku yah nggak selalu baik sih, yah apapun yang dilihat dengan hati penuh cinta memang akan nampak keindahan, tapi kalo selalu begitu malah bisa jadi yang sebenarnya jelek jadi kelihatan indah, bukannya ini malah mengurangi sebuah nilai objektifitas, dan ini yang sering menyebabkan kalo orang jatuh cinta hampir2 nggak bisa melihat kesalahan kekasihnya, sangking cintanya, semua dan apapun yang ada dan dilakukan kekasihnya akan nampak indah, meskipun itu hal yang buruk dan salah. sebaliknya ini juga sebab bagi orang yang punya musuh dimana melihat musuhnya dengan hati penuh benci maka semua yang ada dan dilakukan musuhnya terlihat buruk, meskipun ada sesuatu yang sebenarnya indah disana, yah intinya aku pikir tulisan semacam itu, kurang bagus, karena mengurangi sebuah nilai objektif, yah sebaiknya kita berusalah agar apa yang kita nilai itu benar2 objektif, dan bersikap sewajarnya....
kebanyakan bahan untuk diungkapkan malah bingung gimana mengungkapkan... yah kita ungkapkan saja satu persatu, mulai dari yang kita ingat dulu...

Kamis, 04 Januari 2001

najis - dosa - kotor
menunda nunda ditunda tunda tertunda tunda menunda nunda dan tertunda tertunda menunda

Rabu, 03 Januari 2001

sebuah ruang, keindahan, dialog dan percakapan, tentang seorang teman, yang sakit, yang luka, dan harapan yang terus saja menggantung-nggantung, terhempaskan, jangan hentikan, biarkan semua berjalan, jiwa yang inginkan sentuhan, mengapa selalu datang ragu, mengapa gemetar, jiwa tak siap hadapi sesuatu ?, ah jiwa lagi, diam, jadi ingat kata-kata mbak nuri, kira2 kayak gini "hidup mudah dengan menutup mata" makasih kata-katanya mbak, makasih radiohead
ingin saja ungkapkan yah mungkin sebuah rutinitas yang selalu ciptakan kebosanan tentang rangkaian perjalanan selamat jalan
good bye
tak pernah harapkan kesempurnaan karena tak ada sesuatu yang sempurna hanya inginkan kasih dan kesucian hati

Selasa, 02 Januari 2001

Mungkin di sekitar situ ada beberapa penyakit yang masuk dalm tubuhku lewat pori-pori kulit
redup padahal semua sudah menyala, mendung masih terlalu siang, ada suhu tinggi masuk dalam raga, demam terasa terutama pada daerah2 lekuk seperti leher, siku-siku tangan, dan siku-siku kaki, tak ketinggalan juga pusing menyerang terutama pada kepala bagian belakang, ini salah satu gejala penyakit apa a dok ?
nikmatnya sehat benar2 kita sadari ketika kita sedang sakit berartinya seorang teman benar2 kita sadari ketika kita kehilangan seorang teman