Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Minggu, 07 Januari 2001
meski tak rela, menutup wajah, bunga-bunga masih saja mekar, jangan takut, sayang, kotak-kotak, kita tak lagi mampu membagi waktu, dan benda-benda terserak, berantakan, tak karuan, ah bersuara semua, aku lega, ingin bilang, jangan sekarang, ada yang akan bertemu, dalam sebuah titik, buka koma, atau tanda tanya, silahkan pak, bismillah, seharusnya dimulai dari awal, bukan sekarang, setidakny masih sadar, gerakkan, satu lagi, kekiri, terus melaju, kalah, dengan mobil-mobil, bermesin, senyum, kata, jawaban, dari sebuah pertanyaan, dari pikiran, dari mata, dari gambar, bahasa, simbol, jalan turun, lurus, berbelok, haluan, suara mesin, daun-daun pohon bambu, ibu menangis, aku terharu, patah, kenapa selalu patah ?, kau tak ingin utuh ?