Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Jumat, 31 Mei 2002
kemudian kita sama-sama tertawa ketika menemukan diri kita sama-sama di sebuah dunia asing namun indah penuh bintang-bintang berterbangan seperti kapas-kapas di musim semi yang diterbangkan angin namun semuanya bersinar tak satupun ada manusia selain kita disana kemudian kita sama-sama tertidur dan terbangun di tempat yang berbeda
matahari menjelang hilang tinggal sisa yang menuju jingga selepas ashar kau sirami halaman dengan air segar setelah kau sapu kau hilangkan dedaunan dari pohon yang berjatuhan seharian kau memakai daster dan anak-anakmu berlarian pulang dari sawah tak ada yang lebih indah ketika wajahmu sedikit berkeringat dan menyambut anak-anakmu dan menyambutku dengan senyuman sudah kau siapkan teh hangat di ruang tengah meski kau belum mandi terima kasih Tuhan
maka biarkan yang sedang terbang di awang-awang itu menikmati udara dan melihat dedaunan dari dekat seperti kupu-kupu atau belalang sebelum malam datang dan lampu-lampu pada bersinar tak ada yang lebih bahagian daripada angin dan dedaunan yang bergoyang dalam kehangatan matahari yang masih bersinar tak ada penghuni alam yang diam di padang itu semuanya menari riang namun diam dalam keajaiban dalam kedamaian
Jumat, 24 Mei 2002
manusia-manusia mati ulah manusia sendiri bukan dirinya yang mati tapi dirinya yang menginginkan ia mati manusia-manusia luka karena ulah manusia yang lain manusia-manusia kelaparan karena ulah manusia yang yang lain manusia-manusia tanpa kesejahteraan, tanpa kemerdekaan dibunuh oleh mereka yang berkuasa yang memegang uang tentunya yang bisa membeli apa saja tentunya yang bisa membeli manusia juga majikan-majikan tanpa rasa manusia bisa melakukan itu birokrat-birokrat tanpa rasa manusia bisa melakukan itu negara-negara penjajah bisa melakukan itu dengan kepentingannya dengan mengejar keuntungan untuk perutnya untuk nafsu serakah tinggal tunggu kutukan Tuhan saja
ia berlari menuju hutan diatas perbukitan subuh-subuh embun yang dingin mulai turun bintang masih tenang sebelum beberapa saat nanti hilang ia lewati rerumputan ia lewati semak-semak terus berlari dan berlari matanya menatap tajam tak sabar untuk mendapatkan jawaban tak ada yang tahu tak ada yang peduli
kemudian ia melihat seorang mayat terkapar di pinggir jalan dengan mulut menganga dan masih mengeluarkan darah sedang jalanan sunyi tanpa seorang pun melewati jalan itu ia hanya terdiam dan bertanya dalm hatinya "mimpikah diriku ? mimpikah diriku ? mimpikah ... berulang kali dihadapan mayat yang melotot matanya seolah ingin mengatakan sesuatu
Kamis, 23 Mei 2002
...Orang-orang yang bermodal mempoenjai fabriek-fabriek, kapal dan spoor, toko-toko dan sebagainya, orang-orang itoe doeloenja satoe sama lain reboetan ke-oentoengan sehingga sering sama tidak dapat oentoeng, oempamanja begini; "mereka sama bersaingan berdjoealan moerah-moerahan asal sadja barangnja lekas habis dan lakoe, djadi meskipoen oentoeng sedikit tetapi bisa seringkali, achirnja oentoengnja banjak djoega. Selamanya golongan soedagar diatas itoe berhaloean bersaingan begitoe, tentoelah rajat atau pendoedoek masih enak, sebab bisa beli berbeli barang-barang dengan harga moerah, sedang jang beroesaha tambah roegi.'' Tetapi kaoem soedagar besar-besar tambah lama tambah pinter djoega, achirnja mereka laloe B e r k o e m p o e l - R o e k o e n dengan golongannja masing-masing, sehingga mereka laloe Rokoen Menaikkan Bersama-sama semoea harganja barang-barang keperloeannja manoesia, oempama sadja sekarang semoea fabriek goela di Hindia berkoempoel dalam "Java-Suiker-Syndikaat'', dan itoe perkoempoelan soedagar jang besar tentoe laloe bisa Roekoen Menaikkan Harganja Goela Bersama-sama atau menoeroenkan kalau ada perloenja. Begitoelah adanja dengan semoea hal, sehingga rajat bertambah lama bertambah soesah hidoepnja, karena semoea barang-barang keperloeannja menaik-naik sadja keperloeannja, sedang hatsilnja rajat itoe tidak bisa menaik jang bersepadan karena mereka reboetan pekerdjaan sebagai tadi soedah saja terangkan... (Semaoen propagandis PKI dalam Hikajat Kadiroen)
Rabu, 22 Mei 2002
Selasa, 21 Mei 2002
Senin, 20 Mei 2002
Minggu, 19 Mei 2002
Sabtu, 18 Mei 2002
Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Matius 7:15-18
Kamis, 16 Mei 2002
Rabu, 15 Mei 2002
Senin, 13 Mei 2002
Sabtu, 11 Mei 2002
Senin, 06 Mei 2002
Sabtu, 04 Mei 2002
membandingkan antara barat dan timur adalah membandingkan maghrib dengan subuh dengan segala rasa dan segala suasana senja merasuk dalam tiap-tiap jiwa mewarnai langsung kedalam dengan warna jingga seperti mega orang-orang pulang bekerja, lalu lintas bergerak menuju rumah, dengan sisa keringat pada tiap-tiap tubuh, amat ramai tapi sunyi, amat bising tapi hening, dan sebagian besar masih tertidur sewaktu subuh, hanya hewan-hewan yang lebih memaknai hari yang terbangun dan bernyanyi, dan manusia-manusia malam mulai melakukan tidurnya, pelacur selesai melayani tamu terakhirnya di sebuah kamar hotel dengan seprei terurai, jika kini matahai telah terbit dari barat, kelak matahari akan kembali terbit dari timur dan segalanya akan hancur
Jumat, 03 Mei 2002
wahai peradaban barat mengalir saja kau ke timur makan semua yang ada di timur ludahi semuanya dengan peradabanmu atau biarkan saja yang timur berkiblat ke arahmu sampai semua yang utuh berasal darimu bergerak darimu kearahku sampai tak ada lagi suara dari timur tapi darimu sampai timur benar-benar binasa, dan tinggal tunggu saja kelak kau yang binasa diinjak orang-orang timur sebentar lagi ...
"Bukan shalat jika tidak disertai khusyuk, bukan puasa jika masih berkata-kata kotor, tak bernilai apa-apa membaca al-Qur'an jika tidak merenungkan maknanya, tak ada gunanya ilmu yang tidak melahirkan sifat wara (terpelihara dari keharaman), tak ada artinya banyak harta jika tidak disertai kemurahan, tak ada artinya persaudaraan tanpa kesetiakawanan, tak ada artinya sebuah anugerah yang tidak abadi dan tak ada nilainya sebuah doa tanpa ketulusan hati" Ali bin Abi Thalib
Langganan:
Postingan (Atom)