Senin, 30 April 2001

lagi-lagi Tuhan telah menyelamatkan aku meski aku sadar aku yang salah ... ya Tuhan, .... sungguh hanya Kau yang Maha Baik
ternyata aku lebih suka jika kerja pakai baju hitam-putih celana hitam, kemeja putih aku tau orang lain hampir semua malah tak suka dengan baju seperti itu rasanya seperti anak training saja begitu kata mereka ... ah bagiku justru baju seperti ini lebih menunjukkan kesederhanaan kalaupun toh seperti anak training aku lebih menikmati lagi ... karena umumnya semangat anak2 training lebih besar dari anak2 yang sudah menjadi karyawan tetap aha aku ingin mengambil semangat seperti itu =)
kau bukan lagi pemberontak tapi kau adalah pengkhianat kau tak lebih dari seorang pengecut sudah berapa banyak yang kau khianati dan kau bukan pemberontak kau tak pernah memberontak BODOH

Minggu, 29 April 2001

meja dan boneka-boneka tertawa-tawa melihatku aku malu lantas lari ke pintu
pada kebingungan menyerang kiri dan kanan siapa yang tak akan berang sementara perut lapar dan matahari tak juga terlihat bersinar oooh kau bingung mereka bingung keputusasaan teraduk dalam penyesalan ini gila sungguh gila lalu tidakkah kau temukan yang selalu kau cari ? keindahan itu ? hah ? apakah ada ketenangan ? keindahan yang bagaimana ? yang seperti apa ? dan dari manakah penyesalan itu ? dan apa penyebab sebelum itu ? dosa kau lakukan dosa lagi ? ih itu kata mereka yang tak coba mengerti mereka pikir itu susah meski jika kita baca lebih lama tak seperti itu yah mudah teramat mudah he aku bertanya siapa yang memulai ? ah lupa lagi lagi lupa .lemakah kau bisa kau bisa meski kau selalu kalah hentikan ini semua ....

Sabtu, 28 April 2001

orang berlomba-lomba membangun masjid memperbaiki, memperindah membuat jadi semakin megah *meski kurang dana, nyodorkan kotak amal dimana-mana* tapi orang yang sholat semakin sedikit tanda bahwa kiamat sudah dekat
masih terlalu banyak RAKYAT BODOH
seharusnya seperti ini seharusnya tidak seperti itu lebih baik di depan apa di belakang ?

Jumat, 27 April 2001

aku ingin mandi dalam tumpukan sampah sebenar-benarnya sampah dimana penuh dengan kotoran-kotoran dan limbah kotoran dapur ... sisa-sisa makanan kotoran dari tubuh manusia bangkai-bangkai tikus atau kucing mati lengkap dengan belatung-belatungnya aku ingin mandi dalam tumpukan sampah
karena orang sendiri menilai arti sebuah kedewasaan itu berbeda
sssttt.... aku diam
mata mata itu yang melihat dengan harap menatapku ......................... menatapku................ mata............................ harap....................................... menatap................... jangan.............. maaf............a..... ku........... mohon............. jangan............. harap........ maaf ........ karena aku tak bisa
sudah siang pasar tak seramai sewaktu pagi
pecahlah ini kenapa tiba-tiba saja muncul dan berdiri percayalah sebentar lagi akan jatuh jiwa-jiwa juga diri karena ini maka pecahlah pecahlah segera sebelum membesar nanti sebelum menyerang lebih seram nanti sebelum membunuh pelan-pelan cepat robohkan dan cabut dan hancurkan dan bersihkan dan tenanglah jangan kau ajak dulu mulut bicara pecahlah segera pecahlah dinding-dinding kesombongan ini
dimensi satu dari seribu lihat dan simpulkan sesuatu dengan tawa dan hati yang datar biasa tanpa gelombang kau mendengarnya dan kau teruskan pada kupingku kau anggap itu benar dan aku tak anggap itu salah tapi itu hanya satu dimensi dari seribu dimensi yang lain
karena apa hingga tak kau beri kehangatan dan biarkan diri diam dan mendengar

Kamis, 26 April 2001

berulangkali aku dimakan meski bukan menyerah tapi aku selalu kalah dikunyah-kunyah waktu kemalasan kejenuhan lalu siapa yang dirugikan ? ya Tuhan maafkanlah saya
otak hentikan luka jangan berkata ingin lepas bebas jika kau masih saja larut dalam rasa

Rabu, 25 April 2001

bunga-bunga ada tetap selalu ada ada yang tumbuh ada yang mati ada yang menemani ada yang hilang ada ada ada tetap ada
di rumah ada roti dan mentega dan dijalanan ada yang lemas berjalan tak bertenaga seorang pengemis tua saat itu senja ... dia makan apa ?

Selasa, 24 April 2001

melukai lagi ? ... ya Tuhan aku belum juga mengenal perempuan
saat matahari redup daunan lunglai lemas tak ada angin yang menghempas hanya dingin dan kebekuan saat otak harus berjalan bangkitkan kesadaran-kesadaran jiwa berlari mencari energi

Senin, 23 April 2001

gitar baru 23 april 2001 gitar pertamaku

Sabtu, 21 April 2001

kekuatiran melawan kekuatiran keegoisan melawan keegoisan tak pernah ada titik temu tanpa saling pengertian
suatu hal bodoh tak sengaja ia lakukan ketika otak baru saja akan beranjak hanya wajah yang bicara dengan bahasa seenaknya dan wajah yang lain murung melihatnya dalam hatinya kecewa dan wajah itu marah dan pergi meninggalkannya sedang ia sadar ketika semua sudah terlewatkan lantas ia pulang menundukkan kepala dan menyesal.... *pagi yang menggairahkan*

Jumat, 20 April 2001

kita coba nulis, gelas bisu, kopi tinggal seperempat dari ruang dan dingin, bukan membeku, disini adalah titik, dimana sumbu vertikal dan horizontal bertemu, dari wajah yang penuh tanda tanya, dan isi hati yang menyimpan sesuatu, ada yang seharusnya dimulai dari sini, ulangi lagi, masih terasa terlalau berat untuk bergerak, jangan minta bantuan, jangan minta pertolongan, atasi semuanya sendiri, karena kamu pasti bisa, berisik, hentikan suara-suara itu, terlalau keras, ah gerah, jendela, dan bintang-bintang yang terdiam, dan awan yang mulai menghilang, ingin diam, tapi sudah terdiam, bau lagi masakan, bayangan pada kaca, asbak tanpa putung rokok, aku tulis semuanya tanpa hubungan, putus-putus, tak ada yang istimewa, semua juga bisa | aLAkazaM - 1/3/2001 09:08:16 PM | *dari msn.or.id yang tersisa*
bukan berdasar atas panggilan berkesenian

Kamis, 19 April 2001

kereta api menunggu bercerita bercerita tentang masa-masa lalunya dan tertawa, bersama manusia-manusia lain beranjak pindah sebelum matahari benar-benar tenggelam, dan lewati kota-kota juga sawah, hijaunya hamparan yang masih muda, dan gunung memandang kita, sampai sampailah disana dan ada cerita masa-masa bolos sekolah, lalu siapa yang tau dua orang tua ayah dan ibu, telah melihatnya, dan dalam hujan, jalanan yang basah, lampu-lampu berdiri, semua terpendam dan terungkap, ada-ada saja, kok mereka sama-sama saling berkata bahwa "kamu belum dewasa" kereta api tertidur

Rabu, 18 April 2001

selalu saja kosong isi mug putih teman kerjaku yang selalu berdiri diatas meja melihat keyboard melihat monitor dia tau apa saja yang aku lakukan di meja ini ... lagi-lagi kosong aku sungguh butuh air putih untuk melancarkan peredaran sel-sel di lingkaran otak di jalanan syaraf agar tenang keresahan hilang
hhhmmm bau sepatu darimanakah asal bau sepatu ? dari kuman-kuman yang masih hidup tinggal di cela-cela kaki berkeringat dan kaos kaki yang lembab
Itu karena ada penyakit yang aneh, yaitu "cinta kesenian" (tertawa). Itu, ya, tidak masuk akal. Untuk pentas satu dua hari latihan tiga bulan sampai jungkir balik. Terus cuma ditonton 50 orang. Kenapa? Ya itu penyakit. Saya kan lagi bikin proyek opera dengan orang Amerika. Di sana ketemu seniman-seniman Amerika dan luar negeri dan bergabung. Di New York itu ada 3.000 organisasi kesenian yang ingin dapat dana. Itu berebut dan kadang-kadang tidak tahu minta ke mana. Ada grup teater perempuan yang main empat orang. Dia dapat dana dari Ford Foundation. Saya tanya -saya kan pengen dapat dana juga- bagaimana caranya. Dia bilang, dia juga tidak tahu (tertawa). Mereka sudah empat tahun minta tapi baru sekarang dapat. Orang di sana ada yang disebut day job. Jadi aktor hebat di malam hari, siangnya jadi pelayan restoran. Saya lihat di Seattle, lulusan sekolah musik hebat, ngamen di jalan-jalan atau di restoran. Tony Prabowo (seorang pentolan Teater Utan Kayu yang menggeluti musik kontemporer, Red.) pernah tanya, satu malam dapat berapa sih?, "Paling hanya 10 dolar". Ada penyanyi dari Seattle yang hebat sekali. Dia bisa nembang Jawa baik sekali. Tapi tahu hidupnya bagaimana? Tony melihat sendiri, dia cari makan dari makanan bekas restoran. Di sana kan makanan bekas dibuang tapi tempatnya bagus. Dia datang dan mengambil. Bayangkan. Apa itu? Penyakit! Cinta seni itu penyakit. Tidak rasional. Untuk apa coba jadi Hamlet (tokoh lakon drama Hamlet-nya Shakespeare, Red.)? Latihannya lima bulan. Tapi, belum tentu bisa dapat resensi bagus. Dan, siangnya jadi pelayan restoran. Di Jepang juga begitu. Yang agak lumayan katanya di Belanda karena disubsidi. Kalau di Jepang ada seniman yang kaya, itu pasti kaya dari warisan he..he.. -Goenawan Mohamad dalam wawancara Majalah GAMMA, 1999-
ya tuhan aku tak bisa menulis lagi

Selasa, 17 April 2001

dan dimanakah kita dapatkan ketenangan, dikantor-kantor terus bergantian terdengar dering telpon, di jalanan amat bising terdengar suara mesin-mesin
akhirnya mereka berbicara melalui tarikan dan hembusan nafas bergantian tanpa suara

Senin, 16 April 2001

cerita sepulang dirumah tentang anak muda tetangga kampung sebelah, katanya sih anaknya ganteng, bapak nya jendral, ibuknya bu haji, anak muda itu mati ketika mengkonsumsi narkotik, suntik, over dosis ! gila, yah semoga saja teman-temannya nggak mengulangi hal yang sama, ini kampung, bukan perumahan juga bukan pemukiman di pinggir jalan-jalan besar, maka hilanglah nama baik keluarga itu.
ternyata kita sama-sama manusia yang punya kepentingan sendiri-sendiri dan sadarlah kita punya kebutuhan semoga segala kesibukan tidak akan membunuh kita

Minggu, 15 April 2001

sehari saja

Sabtu, 14 April 2001

mendekat kian rapat terdekap dan mendekap membalut diri sunyi dalam kehangatan pelukan

Jumat, 13 April 2001

persetan dengan semua nilai-nilai memberontak aku harus tetap berontak mengertikah kau, aku benci pada semua
semakin banyak bermimpi semakin terluka kita karena separuh mimpi pasti mati
yang ku lakukan adalah nyata tapi yang kualami adalah mimpi diawali dari tidur dan apakah di akhiri dengan tidur harapan yang hampir menghilang pergi
melupakan semuanya dalam tidur ternyata terusik ketika terjaga
aku selalu kagum pada pekerja mereka panggul hidup di pundaknya
disana ada jiwa-jiwa berbaring diatas kasur dalam tubuhnya ada penyakit atau salah satu organ tubuhnya luka-luka disana ada kasih sayang sebenar-benarnya kasih sayang di ruang-ruang tunggu yang tak tau cepat penuh sampai di pintu-pintu ada keheningan dan kesadaran tentang agungnya kesehatan tentang besarnya arti bernafas dan tiap tatapan mata mereka sampai air mata menetes sudah mengalir mengisi seluruh isi ruang dengan keharuan dan kehangatan disana ada kasih sayang sebenar-benarnya kasih sayang
tiba-tiba saja jiwa begitu akrab dengan gedung ini pada jalannya, pintu gerbangnya lorong-lorongnya, belokan-belokannya bahkan setiap ruang ruang nya kamar mandinya kasurnya dan bangku dan tabung gas dan tiang infus dan gerobak untuk antarkan bak-bak berisi air hangat tiba-tiba aku merasa akrab dengan rumah sakit
kenapa begitu janggal gambar itu begitu besar padahal seharusnya punya kekuatan dan pada siapa yang melihat ia menunjukkan hal yang besar mungkin karena aku lebih dulu mengerti siapa gambar itu sebelum aku melihatnya malam itu

Selasa, 10 April 2001

terlalu lama mengendap dan mengambang tak arah ketika gelombang datang berputar-putar disimpan lagi dan terungkap lewat air mata siapa akan sakit ketika siapa sakit sedang siapa tak bisa menyentuh itu biarkan siapa membalutnya dengan lembut
hujan ... kenapa hujan ? akh hanya gerimis "akh" katamu ? kau selalu bilang itu
mencekam malamdan kawanan serangga bernyanyi seakan meneror membawa jiwa dalam ruang gelap sunyi dingin hitam. disini sungguh ada bagian yang hilang. betapa membosankan rasanya menunggu. dan pada rasa yang lain ada warna. dengar cerita seorang teman. masih ada senyum. masih ada senyum. maka jiwa terdiam sampai malam dan ditinggal tidur. mimpi lagi yang misterius. mimpi selalu begitu. hal yang wajar. ketika bangun. terlihat lah wajah-wajah capek. alangkah nikmatnya mereka tidur. pejamkan mata. mainkan nafas. terlelap. istirahat....
diam membentuk sebuah kerinduan apakah memang ingin menunjukkan bisa mendegar bisa mengerti apa kabarmu kawan ...

Minggu, 08 April 2001

kenapa bis aterjadi seperti kemarin alangkah bodohnya melakukan sesuatu yang tak menghasilkan sesuatu hanya capek dan gelisah dan bodoh *geleng kepala* mbok ya dipikir dulu kalau mau melakukan sesuatu di kira2 dulu dijalankan otaknya dikontrol hatinya lah kemarin tidak yah yang capek kamu juga tau kan rasanya yoo wes nggak usa di ulangulang lagi banyak yang belum kamu kerjakan
zam bertanya pada zam sendiri : kamu belum mandi yah kamu baru bangun tidur yah kamu belum cuci baju yah kamu harus pulang loh kamu tadi nggak sholat subuh =(

Sabtu, 07 April 2001

bersentuhan dua jiwa lewat atmosfer masing masing bergesekan timbul gejolak timbul kegelisahan mencari gairah berputar lagi mereka sama-sama rindu mereka sama-sama membutuhkan saling menemani berdekapan tertawa merengut disatukan dalam genggaman aneh ? berjalan sesuka hati seperti anak kecil dan setiap kali ketemu dua anak muda bergandengan tangan lalu mereka ingin bertanya pada dua anak muda itu, mas-mbak gimana sih rasanya pacaran itu ?

Jumat, 06 April 2001

setiap hari manusia butuh makan semua makhluk hidup akan lapar semua harus makan kenapa Tuhan menciptakan lapar ?
ternyata kita terus beranjak beranjak tua, semakin dekat dengan mati ? tak bisa mundur meski hanya sedetik bahkan berhenti kita telah masuk dalam lorong waktu dibawa berjalan merambat terus dan hari ini sampai sudah 20 tahun kita mengikuti perjalanan waktu kita lihat depan kita lihat belakang kita lihat hari ini harapan harus ada tapi harus lakukan sesuatu untuk meraih itu tidak hanya mengharap-harap dan kepahitan kemarin jangan terlalu jadi beban kita perbaiki di depan kita harus melakukan sesuatu selamat ulang tahun fanie

Kamis, 05 April 2001

masuk kampus lagi masuk kampus lagi ke rumah teman lagi kerumah teman lagi lewati kampung kost-kost an lagi lewati lagi kesana kemari kesini kesitu ke UKM lihat lihat ke HMJ lihat lihat ke kamar kecilnya numpang pipis, ke sana juga numpang sholat di sana terus numpang tidur disitu ke kampus satu ke kampus satunya lagi ke kampung kost satu ke kampung kost satunya lagi bermain musik bersama teman-teman membaca puisi teriak malam-malam melihat bintang melihat bulan ketemu dia yang resah dengan teman-teman organisasinya kebagian bikin proposal buat besok menghadap rektor mereka latihan pertunjukkan untuk bulan depan sampai sepi beli nasi bungkus Rp. 1.250,- oh nikmatnya ...aku ingin jadi mahasiswa

Rabu, 04 April 2001

satu perjalanan tetaplah perjalanan mungkin hilang ketika kita tak sadar tapi perjalanan tetaplah perjalanan lewati sisi-sisi terus berulangkali pada lingkaran kecil besar gelap ataukah terang lewati jalan dalam keramaian atau kesunyian .... membentur-bentur dan senyum itu dan tawa mereka dan kehangatan yang pernah terasakan dan luka dan duka, airmata siapa yang tau siapa yang inginkan kita slalu punya keinginan dan kenyataan siap membenturnya membentuk terbentuk kita sadar tak sadar ..dan yang keluar memancar kita butuh kesejukan kita butuh kasih sayang dan terbanglah dengan sayapmu yang semakin lebar dalam sebuah proses pencarian kau temukan kau cari yang lain dan duniamu semakin panjang sejuta warna melebihi pelangi kawan, kita dalam sebuah perjalanan tetaplah bergerak dan berkarya dan hadapilah hari-hari depan sebagian ada pada genggaman tangan yah teruslah berjalan.... Selamat Ulang Tahun kepada temanku *astrid
ketika malam semakin larut dia semakin hanyut pada tulisan-tulisan di kertas dia seorang mahasiswa yang terlalu akrab dengan malam dan ruangan kamar dan boneka-boneka yang selalu menatapnya dan suara-suara serangga di luar kadang bulan dan bintang-bintang bicara dengan dirinya lewat mata, malam ini pun dia pasti terjaga dengan buku dan lembaran-lembaran tugas kuliahnya, kepada temanku apa kabarmu aku merindukanmu, maafkan aku

Selasa, 03 April 2001

nah pada sebuah malam ketika bintang gemerlapan dan purnama berkali-kali terperangkap dalam awan rupanya dalam sebuah ruang jiwa-jiwa resah berterbangan ada sepasang mata yang terus menatap dan merasa tak cukup untuk mengungkapkan saling menuangkan dan pada sebuah pagi kemarin telah memaksa untuk melakukan sesuatu yang disebut rutinitas yang diberi nama tugas sampai siang pun datang sampai maghrib dan petang kembali menyapa, malam yang hidup bergerak dan ketika itu ada kenikmatan yang taktersadarkan alangkah manisnya seharian belum mandi
lalu angin itu turun menyapa seluruh isi kebun

Senin, 02 April 2001

masih bisa rasakan kehangatan itu yang datang dari genggaman
mengapa bisa mengapa bertanya

Minggu, 01 April 2001

tak perlu lagi heran dan tak perlu dibesar-besarkan kalau hanya masalah itu kita tuang dan pecah saja segala ganjalan kegelisahan dan semua yang menyangkut masa depan kita mulai lagi tanpa sebuah rasa sesal