Minggu, 31 Desember 2000

sepertinya percuma saja semuanya meski intensitas dan konsisten tapi rasa tak ada dan tak pernah masuk apa yang kita dapat hanya capek
bukannya masih lama ? bukankah waktu pasti melangkah ? tanpa kau atau kita suruh bukankah sebentar lagi ? bukannya semua segera berganti ? tanpa kita atau kau ungkap terompet tahun baru berbunyi jalanan pasti ramai bukankah ? bukankah ? bukankah ? ah terlanjur sudah
lampu-lampu terlihat begitu jauh, aku ingin memberitahu, aku bisa melihatmu, menghampar di malam hari, berkelip-kelip, di kaki-kaki gunung yang lebar dan landai, lalu turun menarik kuat kota-kota, kau sudah tua, dan bijaksana, karena kau bukan manusia
"kau rindu ?" kataku, "yah aku rindu" aku balas pertanyaanku.
mencair sajalah dalam sebuah ruang karena kau dan kita adalah partikel-partikel dan bagian agar kita bisa jadi sebuah larutan bersenyawa bersenggama berdifusi osmosis seperti dua cairan bersifat sama namun beda unsur-unsur kimia-nya karena kita sudah lama tak berjumpa dan hari ini mungkin tak akan terulang
tak perlu semua dilakukan bukan pada tempatnya dan tak ada yang sadar lalu semuanya terjebak dalam jaring-jaring mekanik
ada sesuatu disini yang tak ada disana ada sesuatu disana yang tak ada disini bukannya ada yang salah semua beda latarnya dan perbedaan pasti ada alangkah indahnya jika ada yang pernah bersentuhan dengan disini juga dengan disana Terimakasih Tuhan
aku atur semua bukan yang sisa melainkan yang masih akan aku kunyah disini bersama hadapi semua sama hanya saja ada yang cepat dan ada yang terlambat separuh sudah bukan yang sudah aku sentuh semua bagian sudah aku jamah hanya separuh yang masih aku cerna dengan jemari aku geser semuanya ke pojok bawah-kiri aku atur semuanya aku kunyah aku cerna
wanginya sampai kesini kembang yang masih segar mekar... dan berjalan bawa kesejukan bangkit segera jiwa terbakar gairah... beri aku senyuman aku rindu perempuan

Kamis, 28 Desember 2000

sebenarnya ini ditulis tanggal 2 januari 2001 tapi cocok juga kok disimpan di tanggal ini Mohon Maaf Lahir dan Bathin Selama ini... Bukan tidak mungkin Diantara Kita... Tercipta kesalahan-kesalahan Entah itu yang kelihatan Atau yang masih tersimpan Juga bukan tidak mungkin Satu diantara kita... ada yang pernah merasa sakit tersinggung, bahkan marah karena ulah satu diantara kita yang lain Entah itu disengaja atau tidak disengaja Dan di bulan Syawal ini yang penuh kemilau bintang-bintang Maghfirulloh Seperti yang Tuhan ajarkan agar kita kembali pada fitrah kita saling memaafkan meski tak sempat lewat jabat tangan hanya dengan ketulusan dan sentuhan-sentuhan hati kita... Dengan kerendahan hati zaM memohon maaf atas semua kesalahan baik lahir maupun bathin dan semoga kita kembali kepada suci aku rindu kalian Selamat Tahun Baru juga deh =) 02/01/2001 hari pertama masuk kerja

Rabu, 27 Desember 2000

sebulan itu cepat berlalu, atau kita yang berlalu ?, mereka ataukah kita yang berjalan, itu maksut pertanyaan ini, berhenti, aku mengerti ini masih basa-basi. hari ini, jika memang benar-benar suci, langit dan bumi menyelimuti semuanya, dan membawa pada suasana, jernih, dengan tangan-tangan yang saling bersalaman, dengan hati saling bermaaf-maaf-an. Tuhan, Kau sungguh mulia, dan memang maha mulia, sebulan yang berlalu {atau kita yang berlalu ?} Kau penuhi dengan perintah-perintah {sebenarnya terlalu kasar memakai istilah "perintah" kesannya Tuhan itu jadi seperti kasar, padahal semua yang Tuhan Firmankan adalah arah pada jalan kebenaran, pada keindahan yang manusia inginkan, yang sejati, abadi, bukan maya apalagi misteri} penuh bentuk untuk memepererat hubugan-Mu dengan makhluk {makhluk berasal dari bhs. arab yang berarti "ciptaan" sedangkan Tuhan sebagai pencipta, memiliki istilah "Kholik" yang berarti "pencipta"} meski tidak semuanya, masih ada perintah zakat, sodaqoh, amal dan lain untuk sesama, dan di hari ini, jika memang berhasil, sebulan kemarin semua hal manusia dengan Tuhan, jika memang terselesaikan, dalam hal ini adalah dosa-dosa yang terhapuskan, tibalah waktunya manusia saling memaafkan agar dosa diantaranya bisa terhapuskan, dan jadilah hari ini hari yang fitri, yang suci...bahkan seperti kesucian manusia yang baru terlahir di bumi, semoga kita adalah sebagian dari mereka "amin".

Selasa, 26 Desember 2000

pergi sudah ramadhan seperti yang ditulis bumi dan langit menangis melepas kepergiannya kuatir semua manusia akan kembali terjebak pada jalan nikmat tapi sesat
tetap tak teratur tik tik tik tubuh berdiri pada ujung sesekali tengok ke belakang dan depan ke kiri dan ke kanan sampai kini sentuh batas dari dua dunia, dua cahaya sebut juga nama-Mu diantara kebisingan dan ledakan gemuruh awan berarak bergerak semakin keras dan semakin keras sungguh Tuhan, Kau tak pernah ajarkan itu ini sama sekali bukan fitrah astaghfirulloh, merusakkah ? sementara aku tak terima hanya bicara dan marah pada hati sendiri berlayarlah kapal-kapal penuh setan dan perahu-perahu berlabuh bawa kekuatan dari hati yang rapuh sementara mereka hura-hura sementara mereka yang lain hanya menonton dan memikirkan perutnya yang sehari belum terisi malam yang kejam untuk sebuah penyesalan manusia-manusia dengan baju-baju lusuh penuh debu dari berbagai sudut-sudut yang terus terpinggirkan pinggiran dan terus bertanya "Tuhan adilkah ini, Tuhan adilkah ini ???" diucapkannya berulangkali orang-orang telah gagal memasuki sebuah ruang hanya melewatinya tanpa mendapat apa yang terlihat sadar kah ??? semua yang kau lakukan malam ini percuma hura-hura bukan ajaran agama nyalakan suara sekaras-kerasnya hingga pita suara di tenggorok terasa gatal tuk bicara besok malam semakin kejam *aku tak kuat untuk mengumpat* ini saat orang-orang untuk istirahat setelah sehari mereka keluarkan keringat dan Tuhan memberi kepada siapa saja yang mau berusaha bukan hanya kamu, tidak, meski Tuhan maha penyayang atau malah kau tak tau ? hanya bisa berharap hentikan semua ini sudahlah tidurlah simpan energi untuk besok simpan energi untuk orang-orang yang terinjak yang biasa diludahi, mungkin kau ikut kau ludahi malam ini

Senin, 25 Desember 2000

kutulis sajak ini untuk teman-temanku yang nasrani Malam Natal baru saja mentari pergi masih tersisa saputan jingga di ufuk senja dipucuk menara gereja bel berdentang berkali-kali bawa kedamaian dan suasana reliji untuk umat nasrani aku lihat gereja-gereja penuh orang-orang terlihat sampai di pagar membawa injil dan bernyanyi aku ingat teman-temanku seharusnya malam ini mereka pergi ke gereja seperti juga mereka bersama teman atau bersama keluarga bawa seberkas sinar dan cahaya malam kudus malam kasih .... Selamat Natal teman-temanku yang merayakan mas Yustinus, Billy, Stefanie, Rani, Susan, wita juga untuk yang lain malam ini aku masih sholat tarawih dan berniat untuk puasa besok mungkin hari Ramadhan terakhir tahun ini

Minggu, 24 Desember 2000

kita harus bergerak sebelum semua beranjak berjalan

Sabtu, 23 Desember 2000

atas semua kesadaran atas semua kegelisahan atas semua kelelahan belum juga beranjak ? hahahaha =)

Jumat, 22 Desember 2000

perlahan hilang dengan sendirinya, bercak-bercak pahit pelajaran besar untuk terus melangkah, harapan bukan impian, pernah bayangkan suatu ketika melalui jalan lurus halus tanpa sesuatu yang mengganggu, seperti kerikil-kerikil atau batu, sukurlah, pertahankan hari ini sudah mulai temukan...tak banyak ucapan semoga gini semoga gitu, yah seperti kata-kata yang sering terdengar dan dipakai, aku tau, lebih tepat aku rasa, kamu udah berubah Selamat Ulang Tahun yang ke-19 tahun buat seorang teman yang pernah memberi pelajaran besar untukku, *ria*
apa yang sebenarnya terjadi dengan tulisan dibawah ?, aku tak pernah membayangkan yang terjadi hari ini, yah aku selalu berusaha mengurangi mimpi-mimpi yang terlalu tinggi, atau yang paling tidak seperti ini, karena ini bukan termasuk fantasi, ini lebih dekat dengan hal nyata, sedang mimpiku benar-benar mimpi yang tak kan tak kan mungkin terjadi, hahaha apa susahnya aku membayangkan bumi ada diatas dan langit ada disamping kiri, bumi bukan lagi bulat tapi kotak, hahaha semua mungkin saja terjadi dalam mimpi, stop, ada yang menonjol dari perbedaan2 yang di dapat di tulisan bawah beras # makanan kecil rumah # perusahaan zakat # parcel apa yang terjadi zam, kamu tuh mesti bersyukur, bener2 bersyukur, ama Tuhan. ada sisi disini yang lebih dan yang kurang, cari saja sendiri, ok jangan pernah berhenti jangan penah berhenti lakukan hal yang lebih bukan berarti berlebihan tapi nilai yang lebih, mengerti cari saja sendiri
kalau 2 tahun yang lalu menjelang lebaran aku keliling kota bersama teman siang-siang pakai motor bawa beras beberapa kilogram dibagi kerumah-rumah yang suda dicatat oleh pak guru agama aku bantu bagi zakat hari ini juga menjelang lebaran bersama teman siang-siang pakai motor bawa makanan ringan beberapa kilogram dibagi kekantor-kantor yang sudah dicatat oleh pak boss aku bantu bagi parcel *di posting pake iMac, baru kali ini make =)* aku keliling kota

Kamis, 21 Desember 2000

dari mana harus dimulai, sudah berpikir semua sebaiknya mengalir, maka harus mengalir, apa yang kau pikir itu yang kau kekeluarakan. beberapa menit yang lalu, bahkan kurang dari itu, beberapa detik. ruang gelap ingin nyalakan lampu, matahari harus dinyalakan ? bagaimana seandainya jika matahari bisa diatur nyala terangnya, mati hidupnya dengan hanya memencet tombol "on/off" orang dengan senangnya menganti suasana yang mereka inginkan, jika ingn siang tinggal klik "ON" maka siang, jika ingin malam tinggal klik "OFF" maka malam, ah surabaya sungainya lebih besar, lebih dalam dan lebih banyak mengandung zat-zat kimia, jika dibanding dengan sungai-sunga kecil, curam, deras dan juga kotor disini, ooohhh...burung-burung itu berkicau lagi...dan kini hilang, hanya suara ciptaan manusia, berisik, manusia=berisik ?, musik ?, rapi dan berantakan, ini menulis tentang apa ? kacau, kotak tak berisi, kosong, bisa dibuka dan ditutup, siam, suara manusia lewat mulut, membosankan, tas buat banyak di pabrik bau bahan, dan suara di tangga, dan suara sendal jepit masih basah, terus terang aja aku rindu pada dirinya, siapa dirinya ? itu tak mungkin, mungkin semakin jelas keputusan kemarin, dimuali saja atau diakhiri saja, oooh lupa, manusia tempatnya salah dan lupa, ada yang terlewatkan, oohh apa yang mesti bibir ucapkan, tak ada sebelum tangan bergerak, kerjakan sesuatu dan selesai, tanpa berucap, dan dan dan, hanya ...fokus satu titik tujuan, apa yang kau bicarakan ? aku sama sekali tak bingung menulis ini smeua, mungkin saja yang membaca bingung, yah ini diriku, kenapa bingung dnegan diriku, ini biasa, tapi tak bagus mungkin terlalau ego ?, oh teringat lagi seoarant teman masih menanti mungkin sampai bosan, tapi tak mungkin dia amat sabar, ohh teringan lagi sebuah jalan yang berputar mengelilingi taman, dan sepeda dan jaket, dan adik kecil, ooh teringat lagi ruang taum yang berantakan, terianga apa lagi, tubuhmu sama sekali tak bergerak, bisa dibilang *terlewatkan* yah kamu lebih terbatas daripad aorang dipenjara, lebih terbats adaripada mereka kalo kita bicara tentang ruang, kamu hanya duduk di kursi, sementara mereka setiap hari berkeliling mungkin, ada yang di kerjakan, diam ...burung-burung bernyanyi lagi, dan tetepa seperti kemarin, ada suara mesin, apa yang harus di tulis ? ada yang bicara, dan lebih baik dari semua itu adalah diam, hanya diam, tanpa cari sebuah gumpalan yang mengontrol hidup itu kata guru, dia lebih dulu dari otak, yah karena kita punya, kenapa kita mencarinya, kita serakah ?, dan tanpa kesadaran semua tak terasa, intin dari semua ini adalah ada yang harus diperbaiki, yah hentikan, jangan terusakan menulis huruf-huruf dan seterusnya, kasihan, kamu bisa senyum dan tertawa seperti dia, jika ada waktu untuk itu, kenapa musti dipaksa ?

Rabu, 20 Desember 2000

Di ujung hari ini aku ingin memuja-Mu bersama daun-daun pepohonan serta rumput-rumput segar hendak bergerak-gerak, Kau yang maha suci, sedang kami yang penuh dosa, Kau yang maha mencipta, sedang kami adalah ciptaan*makhluk*-Mu, seperti juga tumbuhan, hewan, jin dan malaikat, sama adalah Kau semua yang ciptakan, meski jelas diantara makhluk itu berbeda, Kau yang maha besar, kau telah ciptakan daratan, lautan dan menyatu dalam satu planet bumi, yang berputar, Kau ciptakan bulan yang juga menemani bumi, sampai tahap ini sungguh aku tak bisa membayangkan betapa besarnya Kau Tuhan, belum lagi ini masih dangkal, aku belum berpikir tentang apa yang ada dan lebih besar dari itu semua, yah Tuhan kau yang ciptakan bintang-bintang yang satu demi satu diantaranya jika diukur dari bumi berjuta tahun perjalanan cahaya, Tuhan aku tak bisa membayangkan, berjuta-juta tahun tak sebanding dengan usia manusia, bahkan tak sebanding dengan berjuta generasi manusia, Tuhan kau juga yang ciptakan malam dan siang, dan semua berputar, bulan pada bumi, bumi pada matahari, bersama planet-planet lain yang tak semua belum juga kami puas menjamah, hanya bulan dan mars saja, manusia baru menyentuhnya, dan kemudian matahari berputar pada galaksi, dan bintang-bintang, satu bintang adalah matahari bukankah demikian ? dan satu matahari dikelilingi planet-planetnya, berapa milyar matahari yang kau ciptakan yaaa Tuhan, Kau yang maha kuat dan kami yang lemah, pada panas matahari kami punya daya tahan terbatas, kami tak mampu memandangnya lama-lama dengan mata kami *yang juga kau ciptakan*, yaaaaa Tuhan, semua yang bis adi jangkau manusia di angkasa luar itu, baru lapis pertama ?, belum lagi yang kedua, tiga, samapai ke tujuh ?, seperti apa Tuhan, aaaaakkkhhhh kami terlalu kecil, dan tak sedetik pun Kau lepas mengontrol kerja mereka, pada angkasa, galaksi dan bintang-bintang, pada planet-planet yang terus berputar kelilingi matahari, pada pergantian siang-dan malam, tak ada yang tak mungkin bagimu Tuhan, kalau kau hendak menghancurkan bumi, Kau bisa melakukannya sekarang, tanpa menunggu berjuta tahun lamanya seperti ciptaan-Mu yang bodoh, karena membuat nuklir untuk memusnahkan manusia, saat perang seperti lalu, dan tak lepas pula Kau mengatur setiap detak jantung manusia, juga hewan-hewan yang lain, dari gajah sampai yang ber-sel satu, bakteri, virus, juga cacing tanah, Hanya kau yang yang mengatur setiap pernafasan, peredaran darah mereka, detak jantung, denyut nadi, metabolisme, pencernaan, setiap makhluk ciptaan-Mu, setiap manusia, tumbuhan dan hewan, serangga, burung-burung, mamalia, ikan... sejak lahir hingga mati, disini, disana, dimana-mana, berapa milyar aaaaahhhh terlalau rumit bagi perhitungan manusia, Tuhan kau juga yang megatur semut itu berjalan berbaris-baris, mereka tak hanya hidup di meja ini, di tembok itu, di ruang bawah, ruang atas, jalan raya, pasar, hutan, semak belukar, negara, benua dan seluruh dunia, itu hanya semut, belum lagi makhluk yang lain, Tuhan hanya kau yang maha besar dan maha segalanya, hanya kau yag mengatur sendiri semua ini, Kau lah yang tunggal, tak beranak dan tak diperanakkan, Kau yang maha satu, yang maha besar, Tiada tuhan yang lain selain Kau yahhh Tuhan,..........

Selasa, 19 Desember 2000

wah asik banget sore-sore denger musik blues, lepas banget, meski perut lapar menunggu menit-menit menuju buka puasa

Senin, 18 Desember 2000

saraf-saraf pada wajah rasa-rasanya seperti menegang, sudah waktunya tersenyum, satu, dua, tiga cheers =)
tak puas ingin ulangi lagi sampai tiga kali, mungkin rindu juga tak memainkan ini, betapa kuatnya arti "mengalir saja" ah pasti tak harus selalu dijalankan, pasti ada yang tak difungsikan, pada waktu-waktu tertentu, ayo kita pikirkan, kita dibuatkan Tuhan sebuah otak untuk kita manfaatkan, untuk berpikir, ayo cari-cari sesuatu dari sana
gerombolan, sekumpulan, orang-orang usia muda, labil pada jiwanya, mencari diri dan arti hidup, yang pada akhirnya terjebak, tak jadi dirinya sendiri, hanya mencari hati orang lain, dangkal isi pada otaknya, rendah kapasitas berpikirnya, cepat-cepat saja, tak peduli yang seharusnya di pedulikan, tak wajar menganggapnya wajar, jelas jauh dari sesuatu yang jelas ada pintu sangat lebar mendekatkan dua diantaranya, kemana keluarga, kemana anak-anak orang tua, astaghfirulloh, ini bukan amerika ini indonesia teman...
yang seharusnya bergerak, lama sudah tak jalankan tugasnya, hanya diam memandang, berangan-angan, menunggu dan memaksa untuk ditunggu, hanya diam garuk-garuk pada bagian tubuh yang mulai gatal, membiarkan semuanya berantakan, siapa yang tau siapa yang mau, ini sungguh kabar yang buruk, malu tuk ungkapkan...harusnya...

Minggu, 17 Desember 2000

ah tak ada yang perlu diungkapkan, aku masih belum menemukan harmonica-ku

Sabtu, 16 Desember 2000

where is my harmonica ? i don't know, i was forgotten it is nothing in my office table *nggak ngerti bahasa inggris diatas bener apa nggak, di tulis saat orang2 panik, mau pergi rama-ramai, i hate panic*
para pengemis dan orang-orang jalanan belum berhenti [disela oleh voltron] selamat tinggal my drum shag tersayang.... see you minggu sore... [/end of sela] bergerak, disimpang-simpang jalan diantara kendaraan-kendaraan, menghitung pergantian lampu merah, hijau dan kuning, bergerak di kampung-kampung orang-orang lebih mampu, dari rumah-rumah kumuh yang jarang tersentuh, orang menilai mereka lebih dekat dengan bawah ? dengan sampah ?, orang menilai mereka lebih dekat dengan penyakit ? penyakit ? penyakit, persetan dengan orang2 seperti mereka, persetan dengan mereka, toh banyak orang kaya tak berumur panjang, masih usia 40-50 sudah keok dan sakit-sakitan, tiap hari pulang pergi ke rumah sakit, atau sang dokter pribadi sendiri yang datang kerumah mereka, padahal mereka tiap hari makan sayur-sayuran dan buah-buahan penuh vitamin, dan mereka sangat mengerti tentang kolesterol dan segala tetek bengeknya, tapi mengapa mereka banyak terlalu cepat sakit ? mereka stres ??, adakah kau lihat kenikmatan pada kehidupan bawah ? adakah kau lihat kenikmatan pada kehidupan atas ? bukan masalah fisik, bukan materi, sekali lagi bukan, kenikmatan sejati bukan pada materi, apa yang terjadi ? apa yang terjadi ? apa ? siapa yang peduli ? siapa yang peduli ? siapa ? *ada meeting akhir tahun sampai jumpa besok*

Jumat, 15 Desember 2000

celah pada jendela, masih juga masuk udara dan cahaya, dan di luar itu dedaunan basah hijau-hijau dan kuning karena sinar mentari hampir beranjak pergi, sesekali sisah air hujan yang menempel pada genting, turun menetes-menetes, pelan, dan sayup-sayup suara dari langgar, anak-anak sedang bersiap buka puasa, *oh aku terlalu sering mengungkap tentang senja* beberapa menit yang lalu telinga mendengar kata "memori", ah sebuah kata yang sangat indah, meski sebenarnya yang mengucapkan itu untuk menyebut benda bagian dari komputer, ah tapi sekilas itu pikiranku tiba pada hal lain, "memori" ....memori adalah kisah, memori adalah endapan sejarah, adalah lukisan yang terbentang pada dinding hati, *pas detik ini aku meminum air putih di gelas mug, yang dari tadi aku taruh di samping monitor sambil menunggu maghrib tiba* ahh... lupakan saja tentang memori...hampir tak ada yang indah yang terlukis disini, mungkin ada tapi tertutupi kegetiran yang telah melumuri hampir sebagian hati, ah hentikan berpikir tentang itu...tak kan ada keindahan kalau kita tak berjalan.. apa yang kau maksut ? aku sendiri tak mengerti...aku tulis ini tanpa makna yang besar..hanya mengapung dan mengalir, tak tenggelam...nikmati saja....*aku ambil lagi gelas mug, lalu aku minum air putih itu lagi*
semakin banyak orang membaca kehidupan, semakin bijaklah ia *filsafat membaca, satu lagi dari pak guru*

Kamis, 14 Desember 2000

makasih pak, makasih bu, mmm aku sangat lapar sekali. pak, buu bolehkah aku meminjam handphone-mu, barangkali aku akan kenyang jika aku menelpon pakai handphone itu, ahh tubuhku sudah cukup lemas, aku tak kuat lagi mencari putung rokok yang berserakan di pinggir-pinggir jalan, kadang aku mendapat putung-putung rokok yang masih segar, masih basah kena ludah sang perokoknya, biasanya putung seperti itu aku dapatkan di depan restoran, ah pak buuu sebentar lagi aku gila, tunggu saja, cepat serahkan kunci mobilmu aku ingin meminjamnya sebentar saja mobil sedanmu, aku ingin berkeliling kota menimkati jalan-jalan kota sebelum aku gila, karena sebentar lagi aku gila, pak..buuu kalau tak mau, penjami saja aku mobil, biar yang nyupir pak sopirmu, biar aku duduk di belakang, sambil bercerita, mengenang kisah-kisah lamaku dijaman perang, aaahhh sepertinya aku sudah semakin gila, paaakkk buuuu, apakah bapak ibu punya anak perempuan ?, bolehkah aku menikah dengannya, bukankah sebuah keindahan jika seorang putri kaya menikah dengan pemulung yang dekil seperti aku ? hahahahahah indah sekali Tuan, indah sekali Nyonya ....pak buuuuu cepat bantu aku paaakkk, belikan aku ganja, belikan aku narkotik, atau sabu-sabu atau semacamnya, paaaakkkk aku ingin merasakannya,...buuuuu sebelum aku gila aku ingin merasakan nikmatnya racun, aaaahhhhh aku belum pernah sama sekali merasakan, tiap hari aku hanya dapat Rp 1500,- jarang lebih dari itu, itu saja aku anggap udah banyak, jika aku baca di sobekan koran-koran *aku bisa baca dengan mengeja pelan* kabarnya anak-anak dari golong bapak ibu biasa mengunakan iu yah....aaaahhhhh sepertinya aku semakin gila, pak buuuuu , nyoanya,....tuaaannnn cepat ajari aku dunia internet, aku ingin membuat e-mail, katanya jaman sekarang kalau orang belum punya e-mail akan ketinggalan jama, paaakk buuuu .... ah aku semakin gila, yah aku semakin gila *aku tersenyum2 sendiri dengan cukup bersemangat yang jelas kelihatan kalo dipaksa, karena aku masih lelah* heheheheheheh aku mau bernyanyi ... oh oh oh oh .... aku aku aku aku lupa kalo aku lapar, paaakkkk buuuuuuuu ayoooo paaaaakkkk buuuu, nyonya, tante ini dunia siapa......ini dunia siapa, inikah dunia, duniakah ini, ini ini ini ini ini, duniaaaaaaa, inikah, dunia aaaahhhhhhhh.................dan seterusnya ngawur ngawur gawur

Rabu, 13 Desember 2000

20 Juli 2000 *Yang Tersisa dari Jogja* 01. pagi-nya, nyampai di UGM larutan jiwa kental pekat berbicara dengan tarikan dan hembusan nafas sungguh inilah penyebab mengapa denyut jantung terasa kuat ada akhir dari semua itu saat semua mencair dan mengalir seolah membasahi raga dalam dada detaknya kian lemah ini tubuh, tubuhku bukan langit membentang biru ini suara, suara tubuh bukan kicauan burung-burung liar ada sedikit pemaksaan menahan rasa tenangkan resah sedang suara-suara mulai tiba berbicara apa saja suara mulut manusia juga suara-suara kendaraan di tempat parkir nyanyian alas-alas sepatu terdengar begitu merdu 02. beberapa menit kemudian bersama jam tangan dia bergerak tanpa jarum detik jadi terlihat selalu tenang yang melihat...resah waktunya hampir tiba hampir saja...mari kita tutup disini sampai jumpa... 03. siang-nya sepulang ujian *di bis kota* orang-orang bercerita tentang perjalanan panjang sebelum semuanya berakhir dan dilanjutkan generasi lain penuh dengan tanjakan tak banyak yang lebih mampu lebih banyak yang tertakdir jatuh disini, didunia... dimana semua belum berakhir sedang kita masih muda hari ini kuharap semua berakhir atas akhir dari sebuah jawaban impianku telah teraih atas akhir dari kebimbangan jiwa Tuhan, aku berharap dan berdoa kepada-Mu di bis kota yang kuharap terakhir ini adalah perjalan menelusuri kota diantara rimba jalan raya aku duduk bersama mahasiswa dan anak-anak TK ini mentari jogja dan suara kondektur bis kota Amin....
hanya senang saja, karena malam itu, seorang teman, yang semua sudah kenal, anak yang udah kecanduan obat, dan kabarnya udah pernah coba hampir segala macam obat, sedang sholat tarawih disampingku, semoga sudah sembuh...
persimpangan jalan, warung makan, pom bensin, pintu keluar kampus, mahasiswa-mahasiswi, mikrolet, tawa, ceria, sudah tak usah peduli pada yang dulu mengisi hati, berpikir, berjalan, genangan air, mobil motor saling selip-selipan, tikungan, tas dan buku-buku, wartel, toko kecil, kost-kost an, mini market, foto copy, warnet, sudah berapa kali melewati jalan ini, lebih sering ada di belakang, ikut saja meski benci kebut-kebutan, diam, indah, manis, rangkaian kata-kata ini hanya rangkain ungkapan yang menjenuhkan dan membosankan....
aku lupa belum mengisi weblog

Selasa, 12 Desember 2000

Kepada Seorang Teman 6 Agustus 2000 Ada sebuah cerita yang sebelumnya tak ada membuat pikiran menduga-duga dan yang seperti sebelumnya itu semua salah... Cerita itu ada dan ini kisah nyata tentang derita dan air mata... Aku dengar suaramu rasanya kamu sedang sakit "Aku baru saja menangis", katamu lalu kau bicara aku mendengar kamu mengungkapkan, aku merasakan Pedih dan perih rupanya silih berganti mewarnai hati lalu tak ada yang kuat menahan air bening mengalir dipipi... Ini hari yang biru dan kelabu merubungi seluruh isi kalbu [break : lalu apa yang aku inginkan ??? aku macet menulis] Teman... Aku harap kamu punya teman untuk membalut luka-luka dengan kehangatan Kalau belum bisa tersenyum jangan memaksa untuk tersenyum itu tidak baik... karena itu senyum palsu... berikan wajah yang tenang wajah seorang wanita yang tulus dan tabah karena ini semua bukan keinginan kita sesuatu yang tiba-tiba ada mungkin kamu perlu istirahat tidurlah yang nyenyak dan mimpilah yang indah buang semua resah di dekat ada seorang teman yang selalu mendampingimu tidak,...aku tidak marah sama sekali tidak jangan khawatir khawatirkan dirimu sendiri karena satu yang aku inginkan kau rasakan ketenangan dan percayalah semua akan berakhir semua akan berakhir yah...pejamkan mata perlahan terimalah kenyataan dengan hati yang tabah tanpa air mata... tidurlah yang nyenyak mimpilah yang indah jika kau telah bangun dan sadar akan semua maka tersenyumlah tersenyum pada ayah pada teman senyum ketenangan pada siapa saja yang telah membuat luka tersenyumlah... senyum pada kenyataan ini senyum pada dunia meski kau hanya mampu melakukan dalam hati dan suatu saat nanti kau akan menemukan seorang yang benar-benar mau mengerti apa saja yang kau inginkan "tersenyumlah teman !"
zaM dan Jogjakarta
masih juga pagi, orang-orang masih belum bergerak dalam aktifitas keseharian. Dia gadis kecil, sudah keluar rumah dan bermain, dia belum mandi, masih mengenakan gaun tidurnya, dan menunjukkan wajahnya yang sungguh natural, *cantik*, ah terlihat asik bermain di depan rumah tetangga, dia bermain sendirian hanya dengan seekor kucing yang mungkin juga baru bangun pagi, kucing yang masih malas juga untuk bergerak, tapi gadis kecil itu terus menggoda kucing yang malas itu dengan tongkat kecil yang terus digenggam dengan tangan kanannya, sepertinya gadis itu tak suka melihat si kucing cuman diam malas-malas, *kucing itu sebenarnya nggak terlalu bagus, salah satu kucing liar yang hidup di kampung, dan pasti pernah merasakan disiram air karena seperti kucing lain yang suka mencuri ikan di meja makan* di godanya, si kucing pun bergerak cari tempat, tapi kemana kucing itu pergi, si gadis kecil terus saja mengejar dan mengodanya dengan tongkat kecil di genggaman tangan kanan-nya...manis juga gadis itu memanggil si kucing dengan nama "kuci", sambil mengodanya dia terus memanggil "kuci, kuci, kuci, kuci ....."
gerimis pun datang, dia masih terdiam duduk disamping pagar, dia tahu dia kehujanan tapi dia tetap duduk dan terus menerus melihat jalanan seperti juga tadi, sejak dari tadi. dia diam dengan muka lusuh, penuh beban, dia tak peduli orang-orang yang mulai bingung mencari perlindungan sebelum hujan, dia masih diam, menikmati tetes demi tetes air yang turun ke jalan, yah gerimis menjadi deras, menjadi hujan, orang-orang semakin bingung mencari perlindungan, dia hanya menyilangkan tangannya di depan kedua dadanya dengan rapat, untuk menahan dari dingin, dia masih duduk disamping pagar...

Senin, 11 Desember 2000

langit telah berubah warnanya, dia tak lagi biru, atau ungu di kala senja atau fajar, ada yang melihat warna langit berubah menjadi merah muda, ada yang melihatnya hijau hanya hijau, ada yang bicara bahwa warna langit adalah kuning, ada yang bicara warna langit itu coklat, bahkan ada yang bilang langit menjadi hitam, oh apa yang telah terjadi, aku melihatnya aku melihatnya sendiri, langit berwarna putih, putih membentang dari utara ke selatan, dari barat ke timur hingga tak terlihat jelas dimana awan-awan sembunyi, langit hampa tanpa matahari, hanya putih, langit hampa tanpa warna tak ada burung-burung atau kelelawar yang terbang, langit diam, melihat orang-orang kebingungan
Apakah kau lupa, kalau negeri kita penuh luka, kau selalu bicara seolah semua tenang-tenang saja, hampir tak pernah menyentuh mereka, kau lihat Aceh, disana Darah masih terus mengalir dengan derasnya, memberi warna merah pada tujuh samudra, apakah kau tak tersentuh dengan jutaan jiwa yang tersayat, hari penuh dengan kekuatiran, dendam, dan mayat tiap hari terkapar dimana-mana, dan suara-suara letusan senapan, granat selalu mengancam siapa saja, bau mesiu dan ujung senapan yang selalu mengintai siap menghamburkan peluru-peluru dengan murka, bukan saja itu, belum lagi di ambon, astaghfirulloh apakah kau lupa ?

Minggu, 10 Desember 2000

alam bisa menciptakan suasana jangan kau pikir langit itu mati matahari itu mati, pohon-pohon mati batu mati, air dan angin mati... mereka hidup dan bisa menguasai hati meski manusia juga ciptakan suasana
belum juga jarum lalui titik yang ditunggu, jika mulut diam tak berucap dan tangan tenang tak melakukan gerak perulangan, saat yang tepat seluruh tubuh dalam diri mengkonsentrasikan pada pikiran, dari luar jendela yang menghadap ke sebuah taman, terdengar nyanyian-nyanyian burung kecil, yang menari pada dahan dan ranting bersama hembusan angin. teman, sepertinya kita sudah lama tak balutkan selimut lalu kita ikat berdua, lewat kata dan tatapan mata, sampai kita saling mengerti, sampai tahap dimana mulut tak perlu berucap lagi, kita bicara dengan hati, suatu ketika mungkin ada manusia yang masuk dalam ruang itu, bukan lagi dalam pikiran yang lalu terlukis pada novel-novel, tapi nyata bisa dilihat bentuk dan didengar suaranya, yah bukan lagi seorang teman, tapi sepasang kekasih...

Sabtu, 09 Desember 2000

ah bagaimana kalau dimulai lagi, malam sudah mendekati pukul 12, yah waktu terus merambat. sementara kita berpikir, sementara kita merenung, sementara kita makan....kita bercerita saja tentang seorang teman, tentang rindu dan kehangatan
Dengan nama Tuhan yang maha besar *bismillah* ,akan aku mulai...jiwa mulai jenuh, mulai bosan, ide mulai macet keluar...baiklah hari ini harus diungkapkan, apapun itu yang aku rasakan harus dikeluarkan, mmm bagaimana jika dimulai dari gerimis ? atau sepasang merpati putih, atau bekicot-bekicot, rumput, batu-batu dan kerikil yang berserakan di pinggir sebuah pertigaan besar di sebuah kota, dimana air sungai mengalir di bawahnya, melewati rumah-rumah kecil, masjid, perumahan, gereja dan apa saja, musim hujan begini air yang mengalir cukup besar, untung tak sampai banjir... ah sampai baris ini tak muncul nilai sastra-nya...ah, beruang *entah kenapa tiba-tiba aku berpikir tentang beruang* hewan yang jauh dari negeri ini, terlalu susah membayangkan, ah ayo, ayo, ayo, pikiran harus jernih, jiwa harus bersih agar kata-kata yang keluar bisa indah didengar dan dibaca, sssstttt.... mungkin sebaiknya aku diam saja tak lagi berkata-kata....

Jumat, 08 Desember 2000

Setan mebuka weblog-ku dan menulis seperti ini : "Hahahahaha aku yakin kau nggak bakal mengalahkan aku, meskipun kamu puasa di bulan Ramadhan ini, bahkan meskipun kamu puasa dibulan depan, bahkan jika kau puasa satu tahun, kau tahu, sampai hari ini aku yang menang, dan tidak akan mungkin kau dapat membunuhku, lihat saja, kamu masih sering kalah dengan sifat malas-mu, kau belum bisa melawan tidur, hahahaha aku ngerti kamu bisa melawan haus dan lapar, tapi bukan itu cara mengalahkan aku, anak SD semua juga bisa kalo hanya melawan haus dan lapar, hahahaha kau tau, benar dan memang benar kau masuk dalam golongan orang yang hanya dapat nilai NOL besar di bulan Ramadhan, kau nggak dapat apa-apa kecuali haus dan lapar, huaauahauahauahaua *setan teriak semakin keras*, HAHAHAHAHAHA lihatlah dirimu !!!, betapa banyak tugas menumpuk yang belum juga kamu sentuh, kado ulang tahun yang belum juga kamu kirim, karena kamu malas mebungkusnya, kamu belum menggunting dan memotong-motong stiker, hahahaha bayangkan sudah berapa bulan, HAHAHAHA setiap kali kau sadar, TAPI, tapi HAHAHAHAHA kau tak mungkin dapat mengalahkan aku, akulah penguasa kemalasan, hahahaha kau tak pernah kuat melawan kemalasan, hahahaha dan aku akan selalu berusaha agar kau gelisah, agar kau terus-terusan pesimis, semakin pesimis kau, maka semakin mudah aku menguasai kamu, HAHAHAHAHAHa, *setan terus tertawa dan menunjukkan muka yang memuakkan didepanmu dengan lidah menjulur, dengan wajah yang merah dan mulut terbuka yang menjijikkan dan taring2-nya yang mengerikan* HUAHAUAHUAHUAH kemarin kau telah kehilangan satu hari untuk mengisi weblog-mu, hahahahahah sudah ada 1 hari yang bolong huahauhauhauhuhauha, gelisahlah zam, ayooo gelisah, AYOOOOO , jangan nikmati pagi ini, AYO TIDUR HUHAUHAUHUAHUAHUAHUAHUAHU" aku hanya diam tertunduk mendengarnya ....

Rabu, 06 Desember 2000

suara itu muncul diantara suara-suara, jelas lebih keras hingga jelas terasa pada jiwa, lalu tersimpan dan terungkapkan sekarang, seperti penonjolan pada segala sesuatu yang sudah ada, seperti menerjang menembus balutan kabut atau lebih dari sekedar selaput, yah...seperti terbang menuju bulan dan bintang-bintang, kehidupan membutuhkan, peristiwa ini harus selalu terulang, meski tak harus setiap saat, tapi pada saat-saat tertentu, disaat semua sudah jemu pada segala sesuatu, ketika semua harus berubah, untuk warna baru, untuk kenikmatan perjalanan, untuk masa depan

Selasa, 05 Desember 2000

diam, dengar, rasakan, tenang, tak ada harap, tak juga terdengar cemas, hanya sedikit luka pada tubuh yang menguasai suasana, berkuasa pada seluruh organ tubuh, menyuruh semuanya untuk bererak lambat-dan lemah saja, tak usa cepat-cepat, dan pad adarah dia menyuruh untuk menaikkan suhu derajatnya, berikan demam, dan luka tetaplah luka, ada awal penyebab dan ada akhir *harap segera berakhir*, kenikmatan-kenikmatan setiap buka puasa dan saur jadi berkurang, hilang, bahkan kenikmatan setiap memasukkan makanan, diam, tahan demam, cegah pusing pada kepala yang kini mulai memanas, mengikuti punggung, mengikuti kaki yang lemas, mengikuti seluruh tubuh, rasakan, harap segera hilang terima kasih Tuhan karena hari ini Kau berikan cuaca seperti yang aku harapkan cerah, sangat cerah dan angin kencang tak seperti biasanya karena hari ini aku banyak menjemur cucian sore ini aku yakin sudah kering semuanya

Senin, 04 Desember 2000

senyum yang dipaksa adalah lahir dari kebohongan, ada yang sedang jatuh hati ? -ditulis sehabis sahur-

Minggu, 03 Desember 2000

masikah kalah ini gila, membuang waktu tuk lakukan sesuatu, mengurung tubuh, mengikat otak dengan monitor kotak, meski kaki dan tangan masih bebas bergerak...
raga tertelan dalam alam bawah sadar alam bawah sadar menelan raga dikunyahnya dalam ruang gelap tanpa sudut raga dipantulkan kesana-kemari dalam mimpi-mimpi yang tak satupun tidak pernah berhenti seolah membunuh sementara agar raga tak masuk dalam dunia nyata lama sekali dikunyahnya dibawahnya kesebuah negeri yang semakin gelap sampai raga kehabisan energi sampai mata semakin bengkak karena terpejam terlalu lama terlalu lama terpejam tak melihat cahaya nyata dan pada titik tertentu raga di bawah ke tepi dunia terdamparkan disana ... dengan otot-otot yang kaku mata lebam dan mulut yang bau *ah hari yang buruk*

Sabtu, 02 Desember 2000

menunggu getaran dari sini

Jumat, 01 Desember 2000

ah begitu mudah semuanya terlewatkan sebenarnya banyak yang akan aku ungkapkan tentang khotbah jum'at yang luar biasa tentang suasana Rumah Tuhan yang masuk dalam jiwa dan tentang sepasang pahlawan di kota ini ah begitu mudah semuanya terlewatkan
orang yang paling merasa tidak dia perhatikan adalah orang yang paling dia perhatikan "MORe, Selamat Ulang Tahun"
keramaian bisa berarti dua 1. jiwa benar-benar tenang 2. jiwa benar-benar resah