Jumat, 15 Desember 2000

celah pada jendela, masih juga masuk udara dan cahaya, dan di luar itu dedaunan basah hijau-hijau dan kuning karena sinar mentari hampir beranjak pergi, sesekali sisah air hujan yang menempel pada genting, turun menetes-menetes, pelan, dan sayup-sayup suara dari langgar, anak-anak sedang bersiap buka puasa, *oh aku terlalu sering mengungkap tentang senja* beberapa menit yang lalu telinga mendengar kata "memori", ah sebuah kata yang sangat indah, meski sebenarnya yang mengucapkan itu untuk menyebut benda bagian dari komputer, ah tapi sekilas itu pikiranku tiba pada hal lain, "memori" ....memori adalah kisah, memori adalah endapan sejarah, adalah lukisan yang terbentang pada dinding hati, *pas detik ini aku meminum air putih di gelas mug, yang dari tadi aku taruh di samping monitor sambil menunggu maghrib tiba* ahh... lupakan saja tentang memori...hampir tak ada yang indah yang terlukis disini, mungkin ada tapi tertutupi kegetiran yang telah melumuri hampir sebagian hati, ah hentikan berpikir tentang itu...tak kan ada keindahan kalau kita tak berjalan.. apa yang kau maksut ? aku sendiri tak mengerti...aku tulis ini tanpa makna yang besar..hanya mengapung dan mengalir, tak tenggelam...nikmati saja....*aku ambil lagi gelas mug, lalu aku minum air putih itu lagi*