Selasa, 12 Desember 2000

Kepada Seorang Teman 6 Agustus 2000 Ada sebuah cerita yang sebelumnya tak ada membuat pikiran menduga-duga dan yang seperti sebelumnya itu semua salah... Cerita itu ada dan ini kisah nyata tentang derita dan air mata... Aku dengar suaramu rasanya kamu sedang sakit "Aku baru saja menangis", katamu lalu kau bicara aku mendengar kamu mengungkapkan, aku merasakan Pedih dan perih rupanya silih berganti mewarnai hati lalu tak ada yang kuat menahan air bening mengalir dipipi... Ini hari yang biru dan kelabu merubungi seluruh isi kalbu [break : lalu apa yang aku inginkan ??? aku macet menulis] Teman... Aku harap kamu punya teman untuk membalut luka-luka dengan kehangatan Kalau belum bisa tersenyum jangan memaksa untuk tersenyum itu tidak baik... karena itu senyum palsu... berikan wajah yang tenang wajah seorang wanita yang tulus dan tabah karena ini semua bukan keinginan kita sesuatu yang tiba-tiba ada mungkin kamu perlu istirahat tidurlah yang nyenyak dan mimpilah yang indah buang semua resah di dekat ada seorang teman yang selalu mendampingimu tidak,...aku tidak marah sama sekali tidak jangan khawatir khawatirkan dirimu sendiri karena satu yang aku inginkan kau rasakan ketenangan dan percayalah semua akan berakhir semua akan berakhir yah...pejamkan mata perlahan terimalah kenyataan dengan hati yang tabah tanpa air mata... tidurlah yang nyenyak mimpilah yang indah jika kau telah bangun dan sadar akan semua maka tersenyumlah tersenyum pada ayah pada teman senyum ketenangan pada siapa saja yang telah membuat luka tersenyumlah... senyum pada kenyataan ini senyum pada dunia meski kau hanya mampu melakukan dalam hati dan suatu saat nanti kau akan menemukan seorang yang benar-benar mau mengerti apa saja yang kau inginkan "tersenyumlah teman !"
zaM dan Jogjakarta