Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Selasa, 26 Desember 2000
tetap tak teratur
tik tik tik
tubuh berdiri pada ujung
sesekali tengok ke belakang dan depan
ke kiri dan ke kanan
sampai kini sentuh batas
dari dua dunia, dua cahaya
sebut juga nama-Mu
diantara kebisingan dan ledakan
gemuruh awan berarak bergerak
semakin keras dan semakin keras
sungguh Tuhan, Kau tak pernah ajarkan itu
ini sama sekali bukan fitrah
astaghfirulloh, merusakkah ?
sementara aku tak terima
hanya bicara dan marah pada hati sendiri
berlayarlah kapal-kapal penuh setan
dan perahu-perahu berlabuh
bawa kekuatan dari hati yang rapuh
sementara mereka hura-hura
sementara mereka yang lain hanya menonton
dan memikirkan perutnya yang sehari belum terisi
malam yang kejam untuk sebuah penyesalan
manusia-manusia dengan baju-baju lusuh
penuh debu dari berbagai sudut-sudut
yang terus terpinggirkan pinggiran
dan terus bertanya
"Tuhan adilkah ini, Tuhan adilkah ini ???"
diucapkannya berulangkali
orang-orang telah gagal memasuki sebuah ruang
hanya melewatinya tanpa mendapat apa yang terlihat
sadar kah ??? semua yang kau lakukan malam ini percuma
hura-hura bukan ajaran agama
nyalakan suara sekaras-kerasnya
hingga pita suara di tenggorok terasa gatal tuk bicara
besok
malam semakin kejam *aku tak kuat untuk mengumpat*
ini saat orang-orang untuk istirahat
setelah sehari mereka keluarkan keringat
dan Tuhan memberi kepada siapa saja yang mau berusaha
bukan hanya kamu, tidak, meski Tuhan maha penyayang
atau malah kau tak tau ?
hanya bisa berharap
hentikan semua ini
sudahlah tidurlah
simpan energi untuk besok
simpan energi untuk orang-orang yang terinjak
yang biasa diludahi, mungkin kau ikut kau ludahi malam ini