Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Jumat, 21 Februari 2003
sebab kemutlakan itu tidak ada kau lihat itu biru tapi kulihat itu kelabu bukan bukan ini bukan matematika juga bukan angka angka tetapi suatu ketika angka angka itu tak lagi menjadi mutlak adanya dua ditambah dua tidak lagi empat yah sekali lagi sebab kemutlakan itu tidak ada dan hanya hadir ketika kau menemui tuhan dan menyapanya disanalah kemutlakan berpusat bergerak berputar seperti percikan percikan pada permukaan matahari terus menerus memberi kita energi yah sekali lagi kemutlakan itu tidaklah ada maka coba pukul lah sendiri kepalamu ke kiri atau ke kanan hempaskan segala kosakata "mutlak" yang ada di otakmu goyang-goyangkan saja isi kepalamu biar bisa keluar lewat lubang telingamu