Selasa, 08 Juli 2003

kita mulai lagi dari beberapa lingkaran yang saling berkait-kaitan dan segala kepenatan yang mengerat-erat di sekeliling leher sudah malam kau dengar suara sapu lidi di jalan sementara asap telah mengendap di langit-langit ruangan ini suara musik semakin menjenuhkan rutinitas macam apa itu menghirup udara yang sama berjam-jam berhari-hari kepenatan menjadi benar2 penat mengendap di seluruh badan ah orang-orang yang selalu sendiri terlalu asik dengan dirinya sendiri tunggu saja waktu kau kan merasakan lagi nuansa yang bernama keabadian kesunyian

Senin, 07 Juli 2003

mengapa dirimu begitu kesepian seperti itu ?
pertama kedua ketiga kau bebas menyebutnya satu persatu sebab itu semua hanyalah sekedar hitungan dan tak berbatas pada jumlah sebab itu semua hanyalah urutan dan tak berbatas pada mana yang terdepan kau bebas memulainya darimana saja
pada sebuah dinding batu mengapa ia masih mencoba meruntuhkannya dengan sebongkah kayu mungkin dalam hatinya hanya ada dua arah utara dan selatan sedang ia masih duduk terdiam tak menoleh kepalanya ke kiri atau ke kanan pada cahaya yang remang matahari tertutup awan ia masih duduk di ruang kosong sementara dua patung singa itu tetap saja menghantuinya di pintu gerbang kapanpun selama musim hujan daunan bambu daunan hijau tersapu angin terbang pada isi kepalanya melayang mengisi seluruh isi jiwanya ia masih terharu hanya itu

Sabtu, 05 Juli 2003

lalu kapan bagaimana kalau sekarang tidak menunggu mobil parkir di pintu depan seorang anak kecil dalam gendongan ayahnya pulang kerja dan senyum menatap dirinya mengapa segalanya musti di ulang tak ada tak ada mari ayo kita jalankan ada tukang bakso lewat di depan tapi tak jadi menyabrang
lapar hanyalah lapar hanyalah lapar tak ada yang lain selian lapar tak ada memang tak ada biru merah jingga dan hitam semuanya lapar matahari bumi dan bintang terus saja lapar lapar lapar lapar dan hanyalah lapar angka-angka kata-kata tak ada yang lain selain lapar lapar lapar dan hanya lapar rumah sakit pasar supermarket jaan raya tiang listrik sungai dan jembatan terus saja lapar bus bus mobil motor asap batuk perut lapar lapar dan hanyalah lapar
mungkin saja mungkin dari lapar yang mulai dan terus menjalar mengisi tiaptiap dinding perut lahir sebuah keajaiban keajaiban yang tak pernah terkirakan hanya lahir dari bawah sadar tapi mengapa tidak lain karena tuhan memberi permintaan kita sekali lagi terimakasih

Kamis, 03 Juli 2003

bosan apa yang kau makan ikatan bukan makanan bukan rutinitas bukan pilihan pilihan dan tak ada kebosanan mengitung dari dua dan dua menjadi lima mana yang besar dan kecil tak juga mungkin berubah kau ingatkan aku di pitu gerbang ada kerangkeng kera anak belum dewasa bekerja dengan besi-besi tua paman ku jongkok di depannya dan bertanya mengapa kau ingatkan aku pada pemaksaan-pemaksaan yang akhirnya kau lakukan juga meski sudah tiba waktunya kau harus kalah yah kalah mengalah demi hitam dan hitam lurus tak berliku pohon-pohon lenyap dalam selimut gelap hanya angin yang lewat satu belalang tua rimbun rerumputan ilalang semua coklat semuanya semuanya
kesunyian mana lagi yang akan datang menemani ! ketika semua terpukul jatuh dan diam terkapar di tanah yang basah ah sekali lagi ah kau putus asa kaukah itu hey masih ada banyak jalan mengapa tak juga kau tempuh ayo segera beranjak sebelum kau terinjak
harapan masih saja kita gantung-gantung diantara tali jemuran diantara keseharian kita lapar masih saja menemani dan kesakitan-kesakitan makin kita akrabi lagu-lagu tak ada yang berarti lagi kecuali bagin dari diriku yang dulu yang kini masih saja menempel dan minta ditampar berkali-kali

Rabu, 02 Juli 2003

"ya tuhan selamatkanlah kami" mungkin saja itu do'a yang pernah diucapkan para nabi lantas siapa ibrahim atau nuh atau khidir atau yunus atau ismail atau barangkali muhammad pada anak-anak mereka seperti kita saat ini disini terdiam menunggu sebelum segalanya jatuh dan pecah sebelum dipunggut segala yang berserakan satu-persatu oleh raksasa kita telah terdiam termangu membisu di sebuah lingkaran pada padang kering dan hanya ada hamparan tanah pecah tak ada lagi ada air mata

Selasa, 01 Juli 2003

persetubuhan adalah sebuah kematian sebab persetubuhan adalah pertemuan dua tubuh seperti pertemuan dua dunia kehidupan sebelum mati dan setelah mati persetubuhan adalah pertemuan dua yang berlainan tetapi berpasangan seperti pertemuan hitam dengan putih pertemuan yin dengan yang pertemuan gelap dan terang pertemuan antara negatif dan positif timur dengan barat utara dan selatan pertemuan antara air dengan api yang menimbulkan kehangatan pertemuan antara matahari dengan bintang yang menjadikannya senja antara bumi dengan langit yang menjadikannya cakrawala yah persetubuhan adalah sebuah kematian dan kematian adalah sebuah persetubuhan, persetubuhan dengan tuhan