Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Senin, 13 November 2000
tahukah kamu seperti apa ruang server ISP internet itu ? ... waktu aku datang didalam masih gelap lampu belum dinyalakan, tapi terlihat dari depan diniding kaca hitam berlapis, yah kedip-kedip lampu kecil yang bertebar dimana-mana hampir rata di seluruh ruang merah dan hijau, dan yang pasti terdengar suara gemuruh mesin yang lembut, yah selembut-lembutnya mesin masih aja bising. waktu kunci pintu dibuka suara gemuruh mesin itu kian jelas, dan mulai terasalah hawa dingin itu, pintu ditutup dan saatnya buka pintu lapis yang kedua, gemuruh kian keras, hawa semakin dingin..perlahan salah satu kaki menghampiri tembok dan menyalakan lampu yang tombolnya menempel di salah satu pojok ruangan itu, dan ... waaauuuwwww .... isi ruangan itu kini terlihat, rak-rak kokoh dan besar, sekokoh bahannya mungkin besi baja berdiri berbaris-baris, dan kabel-kabel dimana-mana merambat diatas langit-langit turun meliliti rak-rak baja yang berwarna putih itu, kabel-kabel kecil dan besar-besar seolah memiliki aliran yang benar-benar dasyat, sampai aku takut bergerak, terus terang aja aku takut kesetrum, dan yahhhh dingin itu semakin terasa ... tak lain itu mesin pendingin yang super besar terus mengeluarkan angin terus-menerus seisi ruang, mesin itu tak satu tapi ada temannya ... ah aku bisa mati kedinginan jika tidur satu malam saja disini...
seharusanya aku tulis ini kemaren sehabis pulang dari telkom