Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Selasa, 12 Februari 2002
"marilah kita pergi !" katamu
kau tak sabar meneruskan perjalanan lagi
dan mengajakku segera beranjak dari istirahat
"mari kita bergerak !" kau berkata lagi
aku tau kau selalu menyadari bahwa
kita tertakdir lahir dalam sebuah perjalanan
dan apapun yang terjadi harus dijalani
karena kita selalu hadir dalam perjalanan
"ayo tunggu apa lagi !" kau semakin tak sabar
memang aku harus segera beranjak
dan tak ada waktu lagi untuk menunda
barang satu langkah saja ....
karena masa depan kita sudah terbuka
dan memanggil-manggil kita
untuk terus mengejarnya ...
agar kita suatu ketika bisa meraih
impian-impian itu ...
meski entah dimulai darimana
dan aku harus segera beranjak
meninggalkan apa yang ada
tetapi sesungguhnya meniadakan
sebuah hal rapuh pada sempurna
dan "kau harus berubah !" terusmu
yah aku tau ...bagaimana
merubah segala yang ada
menjadi sesuatu yang akan ada
menghilangkan yang ada
atau mengawetkannya menjadi
batu atau patung-patung kayu
biar mereka semua menjadi sejarah
dan catatan yang sewaktu-waktu
bisa kita baca .. kita bergerak
kita berjalan dan berjalan