Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Kamis, 14 Februari 2002
membutuhkan sesuatu dari luar
agar tak terungkap hanya sebatas hidung
dan meremukkan sikap-sikap sombong
mengambil saja dari yang kau tau
lalu mengurai-ngurainya sampai dalam
sampai kau diam pada dasar dari dasar
perlahan saja tak perlu tergesa
sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat sesuatu yang besar
bahkan tidak hanya besar
namun menenangkan sukma dan ragamu
lantas cakrawala yang kau lihat
jadi semakin jauh meski kau tak menjauh
sederhana sekali bukan
atau kau sudah berkali-kali menginginkan
sedang ada sesuatu yang berat mengganjal
dan kau membeiarkan itu lalu tiduran
lalu ketika terbangun kau menyesal
lantas kau mengulanginya lagi hari depan
bukankah kau selalu memiliki kesadaran
dan pernah kau tersenyum
pada seorang gadis yang baru kau kenal
waktu itu ia memujimu
karena kesadaranmu kesadarmu itu
yang setiap kali bersinar
namun langkahmu selalu mati
dan gadis itu kelak menjadi penjaga hidupmu
kau ditelanjanginya sampai dalam
dan kau terkesan lantas berdoa pada Tuhan
semoga kau bisa menemukan
gadis itu lagi di lain hari
waktu itu kau berbaring diatas kasur
petang sendirian sehabis pertemuan itu
kemudian beberapa hari
kau tak mendapatkannya
dan kau kebingungan
mondar-mandir tak karuan
dari teman-temannya kau dengar dia terbaring
dan kau resah gelisah
sekaligus rindu yang membara
1 minggu 1/2 kemudian dia pulang
menemui suaramu dengan ketukan lepas
seperti beberapa tahun lalu
yang membuatmu terkesan
ketika malam itu kalian melihat latihan drama
dia memainkan gending dengan nggak karuan
tapi kau suka amat suka dan tekesan
itu saja yang kau ingat darinya
seperti waktu menelponmu ....
kau tersenyum lebar
dadamu menari kegirangan
dan kemudian ada suara
"sudahkah kamu sholatn ?"