Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Jumat, 01 Maret 2002
kelaparan
kaki-kaki kering
tanpa sepatu
atau alas yang lain
selain debu-debu
dan asap
sisa-sia
dari mesiu, bom
atau reruntuhan
bangunan
yang tinggal
jadi puing
hitam
darah kering
membekas
di jalan-jalan
dimana-mana
darah perempuan
atau darah laki-laki
anak-anak
atau orang tua
wajah perang
selalu muram
penuh kesakitan
dan ketakutan
...lihatlah disekitarmu
masih ada
dan masih ada
disela-sela kedamaian kita
dan kelaparan disana
disela setiap suap makanan
yang kita kunyah ...
dan air mata disana....
dimana ... mana
aceh ... afganistan ...
tempat-tempat tak terkira
ribuan jiwa teriak
ribuan jiwa terinjak
disela ketenangan kita