Rabu, 24 Juli 2002

hujanlah kau rupanya sudah datang menghujani kami setengah mati lantas kelamin-kelamin itu langsung mati tak bangun lagi sampai beberapa malam kegelapan keringat demam hilang datang dan air mata sungai yang dekat dengan akhir bisa pasang juga bisa surut seperti juga dirimu seperti juga diriku hujan menumbuhkan ilalang senyum dan dekapan selalu dan tetap akan ada dekapan tanpa uang sekalipun tanpa kegelisahan sekalipun mengapa pula kita mulai lagi dengan kecemasan-kecemasan aku menunggumu waktu menungguku di kamar untuk berbaring dengan lampu redup dan kadang jendela diketuk olah makhluk-makhluk halus mereka bahagia melihat kita mereka tersenyum melihat kita tentu aku belum bisa melihatnya hanya bisa sedikit merasakan kau bilang wajah mereka menakutkan kadang juga lucu membuatmu tersenyum sendirian ah kapan kita kembali ke rumahsakit menanyakatan dokter spesialis tentang sakit kita yang penuh tanda tanya untung saja untung saja kau buang kemana uang uang ribuan itu hahaha mereka ternyata cukup bahagia menemani kita semalam saja di kantong kita dan esok tidak ada sama sekali besok kita makan apa uang kita hanya tinggal selembar seribu