Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Kamis, 18 Juli 2002
membakar jauh lebih mudah daripada memadamkan apalagi api dalam sekam ... apa yang terseret dalam arus menuju lubang hitam menarik menggeret berputar-putar begitu kuat ... tentu saja tak tersadarkan ... kemudian api itu menyala lagi membakar pelan jiwa hingga bara memerah ... apa yang bisa kau perbuat untuk melawan ... adalah lepas secara frontal di luar arus ... melawan arus ... kau coba saja keluar dan buka jendela .. nikmati setiap apa yang kau lihat ... mobil lalu-lalang dengan lampu-lampu kuning ... udara malam yang menyentuh hidung masuk paru-parumu ... dinginkan ... beberapa kemudian pasti padam api dalam sekam ... dan kau sadar ... ternyata kau hanya membutuhkan keseimbangan ... suatu ketika kau butuh udara ... tapi suatu ketika kau juga butuh api ... yang membakar habis tubuhmu ... menyisakan abu membiarkan lemas terkapar di atas rerumputan ... kau puas ... kemudian senyuman itu ... dan giliran kau membutuhkan air ... segelas, senotol ? .... arak ... atau kolam renang ... hahaha ... kau belum menjadi manusia ... kau masih gelisah