Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Selasa, 22 Oktober 2002
toeng toeng toeng
diriku menggelinding
dari atas gunung
ke lembah
melalui dataran miring
penuh rumput
diriku dibawa berputar
oleh gravitasi
aku ikuti saja
aku diam saja
alam adalah sahabatku
aku kehilangan kendali
biar alam yang mengendalikanku
bukan gairah atau nafsu
yang membara bergejolak
tak kubiarkan mengontrolku
hanya akan menimbulkan
sperma dimana-mana
biarkan aku menggelinding
sampai aku terjatuh
mengenai batu-batu
atau tenggelam dalam danau
tercebur lantas mengalir
menuju sungai
deras atau tenang
mengalir terus mengalir
dingin atau tidak
berjalan terus berjalan
lurus atau berliku
aku menuju lautan
aku menuju dirimu
kekasihku
aku menuju dirimu
tuhanku