Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Selasa, 12 November 2002
kita adalah jiwa-jiwa yang telah kehilangan ke sembilan dan sembilanbelas lainnya dan duapuluhdua yang lain menghadapi matinya cinta-cinta pertama kita luka murung dan gelisah namun kita telah meleburkan dua diri dari yang tujuh dan empat karena kita masih percaya pada kesejatian meski kita telah mengakrapi dosa-dosa kemudian kita berdo'a kemudian kita berlari ratusan kilometer tanpa apa-apa tanpa kendaraan hanya jalan kaki dan berbekal yang ada mungkin kenekatan yah kita berjalan melewati seribu rintangan seribu duri-duru tajam tapi maafkan kami sekali lagi kenapa kami mengulanginya lagi menjauh dari nikmat-nikmat yang telah kau beri sebab cita-cita kami cukup sederhana ada asap di dapur kami sendiri dan kehangatan-kehangatan yang dimasak diatas panci setiap hari