Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Jumat, 14 Maret 2003
yah politik bukanlah permainan
ia mengenal darah tapi tak mengenal luka
ia mengenal pembunuhan tapi tak mengenal duka
disana-disini rumah, pertokoan, dan tempat ibadah dibakar
itu bukanlah suatu kebetulan atau kecelakan tapi kesengajaan
suatu waktu daerah-daerah ditumpahkan darahnya
aceh, ambon, pontianak, sambas, dan tak tersebutkan
itu bukanlah suatu kesalahan tapi kesengajaan
orang-orang hilang atau tiba-tiba mati dijalanan
itu bukanlah suatu kebetulan tapi lagi-lagi kesengajaan
kita semua sudah muak dan berkali-kai muntah
tapi pembunuhan, penculikan, peteroran, pembodohan
tetap saja terjadi dan terus menerus terjadi
lalu suatu ketika yang lain orang-orang yang diatas itu
menampakkan wajahnya, menampakkan ibanya
menampak-nampakkan bantuannya ...
berpura-pura menjadi nabi sungguh lihai sekali
ah makan saja daging kami makan saja daging kami
minum darah kami gali gali dan gali terus ambil saja
bunuhlah kami bakarlah kami ..... JANCOK !!!!