Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Sabtu, 05 April 2003
aku mendengar suara-suara itu mengalir dari kegelisahan-kegelisahan dibalik pintu ketika semuanya membisu aku terus saja berjalan caing-cacing dijalanan mati kehabisan cairan aku masih mencarimu daun-daun gugur berserakan kemudian belalang coklat menemuiku dan berkata bahwa kau sudah meninggalkan kota ini lama sebelum aku pergi lebih lama dari kematian ayahmu lebih lama dari kematian penduduk kota ini satu-persatu ah kita masih saja harus menerima kemarau ini jalanan ini yang tak lagi berliku semua rata dengan sisa-sisa rumah terkutuk serbuan bom kita masih saja harus menerima peperangan-peperangan itu entah berapa banyak darah pernah tumpah di sepanjang jalan ini aku masih bisa mencium udara itu yang selalu mengingatkanku pada bau mesiu dan darah menjadi satu ... ah kemana dirimu tak ada siapa-siap lagi disini selain batu dan para tentara yang tak pernah kita kenal siapa mereka darimana asalnya ... mengapa keserakahan tak juga tiada .... aku harus meneruskan perjalanan ini mencarimu mencarimu