Selasa, 08 April 2003

ayah kau mau pergi kemana hujan belum juga reda jalanan pasti becek dan basah keheningan itu sudah tak ada kini kau harus melangkah tidak kemana-mana tapi ke satu arah yah arah yang selalu luput dari pandangan kita arah yang selalu tertutup berpuluh bayangan tak karuan hitam merah kelabu biru jingga usang ungu kuning hanya cahaya kesadaran yang bisa menembusnya kau harus melangkah kesana tanpa meredupkan yang selalu saja meredup tak perlu membuang nafas besar atau melemaskan badan itulah sebenar-benarnya pilihan apapun resikonya apapun perihnya apapun duri perigi dan segala semak menjalar itulah jalanmu ayah itulah jalanmu !