Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Jumat, 11 April 2003
keheningan mana yang selalu kau inginkan ? sungguh kau tak lagi membutuhkan itu ! justru kau lebih membutuhkan kebisingan-kebisingan ! suara desing-desing peluru, hentakan cemeti berkali-kali, suara siapa saja lalu lalang, juga badai deras lewat padang ilalang, akh jangan kau selalu mencari sebuah pembenaran dengan mencari kesalahan siapa saja yang kau inginkan, hanya terdiam di pintu terus termangu membatu, seharusnya kau menjadi debu dan tau dimana kau seharusnya berada, seharusnya kau menjadi anak panah atau peluru seharusnya seharusnya. semua suara membakar kesadaran semakin terang pada dirinya sampai ia berkata "ternyata aku hanyalah sebuah pegas yang begitu dungu dan bodoh yang hanya bergerak dan beranjak setelah ditekan tekan dalam-dalam"