Senin, 14 April 2003

semalam aku mengingatmu ketika semua telah hilang dari balik pintu selimut yang terlipat serta baju-baju tak pernah aku hiraukan dari debu aku biarkan mereka telanjang diri tanpa almari juga jendela yang memberi ruang pada awan dan purnama barangkali kau juga menatapnya dari jendela kamarmu di ujung kursi yang tenag sebab malam memanglah tenang tapi tidak seperti hatimu pastilah kau rasa gundah seperti juga diriku akh kadang kita membutuhkan benturan-benturan hingga kita pecah karenanya pecah rindu pecah batu batu ! pecah jejak mu jejak ku selalu batas batas itu ketertekanan itu ketertekanan tekan tekan tekan tekan tekan hingga padam segala cahaya pecah segala kegelapan pecah segala kegundahan pecah hanya pecah seperti piring yang terjatuh botol botol yang terbenturkan di dinding dinding basah aku merindukanmu hanya itu hanya itu ... anak ku istri ku mengapa mata ku tak juga teduh mengapa jiwa ku belum juga bisa memelukmu ... jasad dan ruh ku belum juga bersetubuh tubuh tubuh tubuh tolong - huh sebuah pertunjukan dengan tokoh yang sungguh membosankan !