Senin, 21 Februari 2005

sebelum semuanya terjadi

terlalu banyak dalam dunia ini pilihan untuk kita lupa akan rumah jauh dari seharusnya yang hidup itu sendiri harapkan boleh saja kalian memilih untuk berjuang melawan penindasan yang betul-betul mempermainkan perasaanmu juga teman-temanmu bahkan anggota keluargamu menjadi salah satu korban pembunuhan, pembunuhan dari sebuah mesin peradaban mesin kekuasaan yang begitu sangat besar, kejam, dingin, sepi, gelap. seperti lubang labirin atau saluran got bawah tanah tak jelas entah dimana yang berdiameter begitu besar, berukuran raksasa, tetapi kita sendirian didalamnya dalam tanah yang becek, itulah itulah politik mungkin benar adalah seni, tetapi lebih tepat saya merasakan sebagai kubangan lumpur yang sangat sangat kotor siapa saja memag bebas masuk didalamnya, mau menjadi penguasa atau pemberontak sama saja, hanya dibedakan dalam sebuah permainan, masing masing bisa kalah atau menang, tetapi janganlah sekali-kali kau masuk didalamnya jika kau tak punya apa-apa, kau pasti tak akan lepas menjadi KORBAN yah korban, hanya uang yang membedakan untuk menang atau kalah, dan seperti juga yang kalian katakan hei para pejuang!, bahwa memang benar kita tak perlu memakai perasaan, tetapi tahukah kalian bahwa secara tidak sadar kita telah terseret dalam perasaan yang menyesatkan kita, yang selalu kita korbar-korbarkan menjadi sebuah perlawanan, menjadi sebuah api perjuangan, meskipun semua itu sekaligus adalah kelemahan kita yah, para penguasa lebih tahu dan hanya tersenyum saja melihat rekaman wajah-wajah dalam monitor yang selalu mereka baca...sadarkah kita, bahwa setiap gerakan kita telah ditunggangi oleh penguasa itu sendiri, oleh berbagai kepentingan...lokal, nasional, bahkan internasional...sadarlah maka sadarlah jaga diri kalian baik-baik, gunakan akal sehat kalian, kontrol perasaan kalian .... KITA TELAH DITUNGGANGI .... dan saya hanya ingin berpesan ... perjuangan sebenarnya adalah bukan memperjuangan orang lain ... tetapi perjuangan diri kalian sendiri ... perjuangkan keluarga kalian sendiri ... sebelum semuanya terjadi ...
yah Tuhan, selamatkanlah hamba, anak hamba, istri hamba!
Tuhan memang menuntut kita untuk berjuang, yah berjuang, berjuang, tetapi sekali lagi mulailah dari diri kalian sendiri, sebelum semuanya terjadi..