Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Sabtu, 12 Januari 2008
astagfirullah....
akulah orang yang telah mendzholimi anak dan istri, setiap hari, pada setiap diri, kubuat airmata, kubuat keresahan jiwa, hari-hari tak bermakna, hari-hari penuh langkah, menaiki gelombang demi gelombang kehidupan, pahatan-pahatan dalam langkah yang kian rentah, tetapi buat apa mengatakan "entah", sebab tiap hari kucoba membuat harapan, bukan kepalsuan, mencari jalan yang telah KAU tandai, setiap hari, setiap diri, setiap mimpi, inilah aku, Tiada Tuhan melainkan Engkau, sesungguhnya Hamba ini hanyalah seorang pendzholim