Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Kamis, 15 November 2001
kisah sang raksasa yang buruk hatinya
pernah punya kerajaan yang megah dan jaya
dengan kekuatan raksasa dan balatentaranya
dan sang raksasa sebagai raja
hingga suatu ketika para balatentara itu
pergi meninggalkan raja satu-persatu
karena mereka baru sadar dan tau
bahwa sang raja ternyata berhati buruk
sang raksasa memang berotak cerdik
ahli mengganti rupa dan punya taktik
dan semua orang mengganggapnya baik
tapi keburukan tetap keburukan
dan pada saat tiba pasti kelihatan
dan akhirnya kerajaan sang raksasa pun runtuh
yang tersisa hanya sang raksasa
dan beberapa balatentara yang tak punya tempat lagi
namun balatentara yang tertinggal sering sembunyi
menjaga batas dengan raksasa
mendekati hanya ketika butuh makan, lapar
karena mereka tak mampu lagi ...
sementara sang raja yang cerdik ...
berusaha keras mencari balatentara lagi
dengan kekuatan yang tersisa
ia pergi ke desa-desa ...
menculik anak-anak
yang belum cukup umur
untuk menjadi balatentara
namun sang raksasa memang cerdik
anak-anak dengan mudah diculik
tanpa ada pemberontakan
dan sang raksasa di tengah hutan ...
mencoba membangun kerajaan lagi
dan jika kerajaannya nanti sudah besar
sang raksasa akan menyerang
kerajaan-kerajaan kecil yang tak punya kekuatan
sang raksasa yang buruk hatinya itu ternyata licik
hanya berani menyerang pada yang kecil
BERSAMBUNG ....
Rabu, 14 November 2001
Selasa, 13 November 2001
meledaklah sudah
meledak menjadi sejarah
pada manusia-manusia
karena satu manusia
sebuah kewajarankah ?
sebuah kematian ...
kematian massal ...
mengenaskan, mengerikan
mereka bagian dari cerita
mewarnai bagian dunia
sudahlah Tuhan ...
kami mohon hentikan
bisakah kejahatan dimusnahkan
dan yang tersisa hanya keindahan
mewarna-warna pada dunia
mencipta cerita menjadi sejarah
ah kebenaran ... hakikatmu dimana
kejahatan menganggap dirinya benar
kebenaran dianggap kejahatan
yah kita hanya manusia
tugas kita hanya menjadi manusia
kita bukan Tuhan yang bisa
menciptakan apapun kehendak kita
kejahatan tetap ada sampai akhir dunia
dan air mata tak kan pernah berhenti
mengalir dalam sejarah ... pahit
dan jangan membuatnya seperti tidak ada
bahwa semuanya diwarnai darah ....
merah .... ah kejahatan .... pahit
mulailah lagi menggila-gila seperti yang pernah ada terus berdentuman seperti irama deras air hujan meledak-ledak seperti biji-biji jagung pop corn dalam panci penggorengan mari kita bernyanyi-nyanyi menuliskan kata-kata melukiskan rasa tertawa berteriak hempaskan atau pendam atau nikmati luka-luka kalau perlu meludah mari menari-nari berlarian berkejar-kejaran berayunan mari kita menggores-nggores melukiskan rasa menangkap sesuatu lalu mengungkap aku rindukan kalian mari kita menulis kata-kata...
Senin, 12 November 2001
bukan lagi memilih tapi memilah
menghilangkan separuh
keinginan-keinginan pada dada
jangan pernah menyesal
ini sebuah jalan
lalui saja mawas dan tenang
kerikil batu-batu
dan air mengalir
sebrangi rumput-rumput
dan tumpuk dedaunan kering
duri menusuk dada dan tertawa
kamu ditertawai
dan jika kau marah
maka kau bukan dirimu
melainkan tak lebih
dari seorang anak kecil
selamat menikmati
karena ....
tugasmu adalah
mencari dirimu
sebenar-benarnya dirimu
dari dirimu ... utuh
Sabtu, 10 November 2001
Langganan:
Postingan (Atom)