Senin, 06 Januari 2003

lakukan sekarang kemudian ia jawab nanti saja aku malas dan bosan jika kau tunda apa yang kau lakukan maka tertunda yang kau dapatkan jika kau malas bergerak pada nya maka ia melakukan hal yang sama pada permohonan dan doa doa yang selalu kau dendangkan, ia tersentak dengan yang baru saja ia dengar
Tuhan, kami gemetar menghadapi segala yang telah kau tetapkan

Sabtu, 04 Januari 2003

dan penghianatan itu terulang untuk kesekian kalinya kesadaran tak bisa mencegahnya tak ada perlawanan tak ada peperangan segala kehendak yang dibiarkan saja bergerak tak tertahan tanpa kendali yah penghianatan itu terulang untuk kesekian kalinya meski tau tentang hukuman yang pantas atas segala yang telah dilakukan tapi penghianatan itu terulang dan terulang penyesalan hanyalah akhir yang selalu terkalahkan sejak awal lantas penyesalan itu suatu ketika tertawa memekik mungkin menyayat seperti sayatan pisau pada keju atau mentega siapa yang bisa mencegah selain dirinya sendiri siapa
satu mungkin atau lima mengapa kau hanya melihat dan tertawa di meja diantara kursi kursi yang mengelilingi dan setiba di rumah kau terdiam sedang lainnya tertawa delapan sembilan kejenuhan awal dari segala ketakutan mengapa kau putar berulang ulang lima dan enam dan lima dan enam

Jumat, 03 Januari 2003

sebuah pertemuan hampir membersihkan seluruh isi pikiran tak ada kesadaran kita dirinya ada di posisi mana kenangan masa silam ramai-ramai berdatangan mengaduk-aduk dimana titik-titik itu dia tak tahu pertemuan yang selalu melahirkan kegelisahan dari segala cinta yang tak pernah sampai kecemburuan-kecemburuan yang tiba-tiba menggila menari seperti bara didepan mata tertahan lalu menamparnya sampai pingsan terdesak sesak melankoli berkepanjangan ah sudah semua sudah apa kabar hai cinta pertama mengapa dia sempat memakinya tapi sebuah pertemuan melahirkan malu cinta yang sejati telah mengingkatkan tak boleh membawa segala dengki dengan segala alasan ia mencintainya dulu dan pertemuan itu mengingatkan kenangan-kenangan biru dimana kekasihnya dimana kesejatiannya semua tak hanya tenggelam bahkan tak tersisa tapi waktu yang melepaskan semuanya tenggelam tak lagi keresahan keresahan menampar semua tenggelam dalam wajah wajah dingin terbawa angin bahkan semuanya tak mungkin biarkan saja kekuatan kekuatan yang saling sembunyi dibawanya sampai mati karena seperti magnet yang memiliki energi berlawanan kekasihnya telah menunggunya pulang ia mencintainya ia memilikinya lantas terlukis dalam pelukan pelukan setiap malam tanpa gerakan hanya getaran kehangatan menghubungkan mereka dalam mimpi tertidur dan pelukan tak pernah terlepaskan terimakasih tuhan selalu berilah terang
barangkali kita memang sejodoh karena bau vaginamu persis dengan bau ketiakku
mungkin kau bilang itu mungkin ? pada kenyataan dan pada segala yang belum kita tau yah bagaimana mungkin kita bisa menilainya sebab segala yang terlihat seringkali membodohi pikiran-pikiran kita
semuanya berawal dari kegelisahan
yah tetapi itu sama saja dengan membunuhnya sebab segala yang terjadi tak bisa tanpa kehendak darinya dan segala kehendak tak akan terjadi tanpa gerakan dari dasar gerakan manusia pada kehidupan hingga menuju akhir dari yang terakhir sebab kematian adalah jalan terakhir sebelum perjalanan selanjutnya dimana kita tak bisa bergerak lagi hanya mengikuti segala yang pernah kita kehendaki berarak membawa kita kepada siksa atau bahagia
pada suatu ketika mereka saling mengenal dan percakapan percakapan itu berjalan satu diantaranya bukan berkata-kata seperti bahasa yang manusia miliki hanya teriakan teriakan yang bersih dari seorang bayi dan mata yang penuh harapan penuh permohonan masuk ke dalam jiwa kedalam hati teringat terindukan
TUHAN adalah kebutuhan hidup adalah tujuan

Jumat, 27 Desember 2002

"lakukan kewajibanmu jangan harap imbalannya" prolog film mahabrata