Senin, 20 Desember 2004

semua sedang berproses

semuanya belum selesai, semua ini memang belum selesai, semua sedang dalam..., semua sedang me..., semua sedang di..., inilah kehidupan semuanya masih berjalan, semuanya mengalami sebuah perjalanan, semua sibuk dalm prosesnya sendiri-sendiri, proses untuk menemukan dirinya, proses untuk menemukan ideologinya, proses menemukan, kekasihnya, proses menemukan agamanya, proses menemukan Tuhannya, proses menemukan impian-impiannya, dan proses menuju kehidupan yang lebih panjang. kematian!

tak perlu lama mencari

suatu ketika ia pergi meninggalkan kekasihnya karena badan tidak diperlukan di satu ruang saja ia harus membagi, ia tidak membuat perjanjian pada saat nanti akan ketemu dimana
tetapi waktu menghendaki semuanya bertemu kembali, mereka saling mencari hanya pada satu tempo yang sangat singkat dan cepat, padahal mereka tak pernah membuat janji, mereka bertemu di antara kerumunan orang-orang kota, sebuah pasar yang penuh sesak, gerah terbakar terik siang. dan suatu ketika mereka menggulanginya lagi, tanpa janji tetapi pasti bertemu, begitu lagi dan begitu lagi
barangkali karena mereka sungguh-sungguh dekat ikatan batinnya, sampai-sampai jarang ruang dan waktu selalu mengijinkan mereka untuk tak perlu lama mencari dan bertemu kembali

tumbuh lebih merdeka

lelaki yang tak sepenuhnya laki-laki, belum bisa membela diri, memiliki begitu banyak kelemahan, jangankan melindungi orang lain, melindungi dirinya sendiri belum mampu, belum bisa menentukan pilihan, meyakini pilihan, bergerak cepat, bergerak tangkas, dibesarkan dengan tekanan-tekanan, tuntutan-tuntutan, divonis mati tidak bisa apa-apa, tumbuh kerdil dan lambat, tetapi ia masih memiliki Tuhan, dan ia begitu yakin Tuhan selalu menolong dengan tangannya, dia percaya dan tak perlu takut dengan hidup, tetapi ia juga sadar bahwa ia harus merubah dirinya, ia begitu bersyukur tuhan masih memberinya matahari, memberinya tanah dari hutan yang lain untuk tumbuh lebih merdeka, yah lebih merdeka!

Sabtu, 18 Desember 2004

bayangkan saja

bayangkan saja, mereka tidak bisa menyelami perasaan lebih dalam tentang seseorang yang sedang jatuh cinta, padahal mereka adalah satu keluarga dan sudah puluhan tahun hidup bersama, bayangkan betapa keringnya disana, astaghfirullah...

Jumat, 17 Desember 2004

semua berawal dari rumah

tahukah kau bagaimana sikap dan sifatmu, orang-orang disekitarmu, atu siapapu yang pernah kau lihat, mereka punya bentuk yang berawal dari rumah, bagaimana seseorang menjadi pemarah, pemalu, penjilat, baik hati, ramah, penekan, bijaksana, penuntut, apa adanya, atau apapun itu sifat mereka, apapu karakter mereka, semuanya berawal dari rumah. maka betapa berharganya rumah itu, betapa berharganya tempat tinggal, karena itu lebih baik berumah sendiri daripada ikut orang lain, sebab setiap tiap orang punya batas kemerdekaan masing-masing, begitu juga dengan keluarga. Tuhan ijinkan kami bisa membeli rumah, amin!

Kamis, 16 Desember 2004

mengapa bertengkar

punya tujuan sama tetapi punya cara yang berbeda jika mendahulukan emosi, yang ditangkap bukanlah persamaan-nya tetapi perbedaannya, menjadi seolah-olah mereka itu berbeda dan jika tak ada yang mengalah maka bertengkarlah, padahal hanya kemarahan sesaat akibat tekanan sesuatu yang juga belum selesai tetapi dikejar dan terus dikejar yang satunya juga begitu, tidak pernah sadara kalau semua omongan dirinya menyakiti dan membuatnya tertekan ah untungnya pertengkaran itu berakhir dengan senyum ...luapan-luapan sesaat di pagi hari .. semua pecah tetapi menggairahkan, selamat pagi teman-temanku!

Senin, 13 Desember 2004

jati...

terimakasih Tuhan, Kau telah titipkan kepada kami berdua, Kau percayakan lahir dari rahim istriku, Kau percayakan kami yang membesarkan, semoga dia terus sadar akan hidup ini, dan menyadarkan siapa yang Kau kehendaki, temasuk orang tuanya sendiri ... terimakasih Tuhan, kelak di hadapan-Mu kami pertanggungjawabkan

tidak ada yang kebetulan

semua yang di dunia ini tidak terjadi begitu saja, semua telah direncanakan, semua telah disiapkan, semua telah diperhitungkan, bagaiman tiba-tiba kau bersama dirinya hari ini, bagaimana kau tiba-tiba menikah dengan dirinya, semua punya pilihan, dan pilihan adalah hak yang paling dasar, bahkan agama tidak boleh dipaksakan, tetapi yang paling berhak memilih adalah yang maha memilih yang maha merencanakan, kita hanya bisa menjalani kodrat kita sebagai apa yang telah Ia ciptakan, kita harus bisa menjalani apa yang kita yakini, siap menghadapi resiko yang telah kita pilih, dan rela dengan apapun yang terjadi sesuai kehendak dari-Nya

rumah yang penuh konflik

semua penghuninya penuh tekanan dan tuntutan yang tua tidak mengerti akan tuanya dan yang muda tidak mengerti akan mudanya, merasa bahwa apa yang sedang dijalaninya semua baik-baik saja, padahal semua tida ada yang merasa tenang sedikitpun, semua ingin dimengerti, semua ingin sesuai dengan apa yang dimauinya, meskipun dengan paksaan, hati yang suci menjadi kotor dan benar-benar kotor karena pikiran yang tak lagi jernih, latar belakang yang begitu gelap, impian-impian yang muluk-muluk, seperti semut yang setiap hari membayangkan dirinya menjadi gajah, padahal semut itu tak punya apa-apa, jangankan keajaiban, sesuatu yang berarti dan setia saja tidak ada ...rumah penuh konflik sebenarnya hanya beberapa orang saja yang mendominan, yang lain hanya sabar, mengalah dan keluar satu-persatu, padahal mereka punya hak, tetapi untuk apa? biarlah Tuhan yang menyelesaikan semuanya ...

Jumat, 10 Desember 2004

coba kau bertanya

bertanya bukan karena mengapa dia berbuat demikian tetapi apakah yang ada dalam dirimu yang menyebabkan dia berbuat demikian tarhadapmu
adakah sesuatu dalam diriku, aku urut saja peristiwa itu satu persatu, tetapi aku harus melihat diriku, lebih dalam dan lebih dalam, lebih dalam dan lebih dalam lagi, yah kau sudah menemukan itu, satu, dua tiga dan seterusnya, bahwa sebenarnya dirimulah yang salah bukan dia dan sangatlah tidak pantas kau marah dan memakinya. semua itu berawal dari dirimu sendiri...
begitukah? aku harus menjawab semua pertanyaan bewawal dari diriku, tidak dengan mendengar atau melihat sesuatu kemudian mempercayainya, cernalah dulu. terimakasih

halo apakabar

apa kabar, sudah lama sekali aku tidak membuka halaman ini, lama sekali. menyentuh keyboard untuk menulis disini, mengupload kemudian membacanya dan sedikit menghilangkan resah didada, dan memang ruang ini mungkin tak pernah sempurna seperti juga ejaan-ejaanku yang sangat sering salah. piufhh... apa kabar teman-temanku diluar sana yang waktu-waktu itu sering berkunjung di tempatku ... disini sekarang begitu sepi ...tetapi aku akan berusaha meramaikannya lagi, yah apa kabar diriku, pikiran dan kegelisahan-kegelisahanku!

terus terang saja

sebaiknya kita berterus terang saja, semua yang ada di berita itu bukan nyata adanya, kenapa kita saling menutupi dan saling pura-pura tak mengerti, kemudian kita membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri yang semakin membingungkan orang-orang yang lebih tidak mengerti, yah sebaiknya kita berterus terang saja bahwa memang diatas sana itu ada konspirasi ada sebuah permainan ada tirani baru yang akan berkembang demi stabilitas negara demi keamanan demi ketentraman bangsa begitu kata beliau ketika masih belum menjadi pilihan yah tetapi wajah kita telah berubah dan kita tidak perlu lagi bertopeng-topeng segala buka saja buka saja bahwa kita itu punya sisi kejam dan keji!