Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Sabtu, 17 Februari 2001
ada irama untuk gerakkan daun-daun tua dengan menjatuhkan bersama-sama dari ranting-ranting mereka, turun seperti hujan bersama angin mengalir bersama debu debu, mereka menari menungguku mengajakku untuk ikut menari bersama-sama, aku datangi mereka dan aku menari bersama, dengan angin mengikuti gerak dan iramanya, bersama hujan daun-daun yang melayang jatuh sebelum menyentuh tanah, aku menari bersama sama, dengan debu debu, dan gerai rambut panjangku, aku menari diantara pepohonan tua di musim gugur, aku menari sendirian di tengah tengah hutan, aku menari aku menari aku menari hingga ku terjatuh dan kutemui kaki kaki tak bersepatu dan jalanan tak tersapu aku telah kembali pada dunia