Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Sabtu, 18 November 2006
musibah di sekitar kita
dalam setiap hari berita kini dipenuhi dengan musibah, pagi hingga malam, korban-korban bergantian, kapal laut terbakar, pasar terbakar, hutan terbakar, tabrakan, belum lagi pembunuhan-pembunhan yang sudah tidak terhitung setiap harinya, ada apa? mengapa? apakah hanya di negeri ini? orang-orang melihat mayat kematian, dan musibah seperti sudah biasa seperti sudah menjadi rutinitas berita, tetapi apakah mereka sadar bahwa semua terjadi di sekitar kita? yang berarti dalam setiap detik dalam setiap waktu musibah mengincar kita? ... "maka sebutlah nama-Nya dalam setiap detik dalam setiap hembus nafasmu, berdzikirlah, mohonlah pada Tuhanmu, untuk keselamatan agar selalu terhindar dari musibah" .. yah ia selalu mendengar kata-kata ini entah darimana entah dari siapa ...