Pada akhirnya ruang ini lepas dari makna 'goresan harian' sendiri. Ini bukan hanya goresan tidak juga harian. Ketika saya membutuhkan tempat, ini menjadi ruang untuk bersuara atau diam, mewarnainya dengan yang ada dalam dada atau diluar dari diri, mungkin lebih banyak tertuang kegelisahan dan berputar pada yang itu-itu saja, menunjukkan betapa jauh diri ini dari kata sempurna, tapi setidak-tidaknya bagi saya ini adalah sebuah catatan kecil tentang perjalanan.
Sabtu, 09 Desember 2000
Dengan nama Tuhan yang maha besar *bismillah* ,akan aku mulai...jiwa mulai jenuh, mulai bosan, ide mulai macet keluar...baiklah hari ini harus diungkapkan, apapun itu yang aku rasakan harus dikeluarkan, mmm bagaimana jika dimulai dari gerimis ? atau sepasang merpati putih, atau bekicot-bekicot, rumput, batu-batu dan kerikil yang berserakan di pinggir sebuah pertigaan besar di sebuah kota, dimana air sungai mengalir di bawahnya, melewati rumah-rumah kecil, masjid, perumahan, gereja dan apa saja, musim hujan begini air yang mengalir cukup besar, untung tak sampai banjir... ah sampai baris ini tak muncul nilai sastra-nya...ah, beruang *entah kenapa tiba-tiba aku berpikir tentang beruang* hewan yang jauh dari negeri ini, terlalu susah membayangkan, ah ayo, ayo, ayo, pikiran harus jernih, jiwa harus bersih agar kata-kata yang keluar bisa indah didengar dan dibaca, sssstttt.... mungkin sebaiknya aku diam saja tak lagi berkata-kata....
Jumat, 08 Desember 2000
Setan mebuka weblog-ku dan menulis seperti ini :
"Hahahahaha aku yakin kau nggak bakal mengalahkan aku, meskipun kamu puasa di bulan Ramadhan ini, bahkan meskipun kamu puasa dibulan depan, bahkan jika kau puasa satu tahun, kau tahu, sampai hari ini aku yang menang, dan tidak akan mungkin kau dapat membunuhku, lihat saja, kamu masih sering kalah dengan sifat malas-mu, kau belum bisa melawan tidur, hahahaha aku ngerti kamu bisa melawan haus dan lapar, tapi bukan itu cara mengalahkan aku, anak SD semua juga bisa kalo hanya melawan haus dan lapar, hahahaha kau tau, benar dan memang benar kau masuk dalam golongan orang yang hanya dapat nilai NOL besar di bulan Ramadhan, kau nggak dapat apa-apa kecuali haus dan lapar, huaauahauahauahaua *setan teriak semakin keras*, HAHAHAHAHAHA lihatlah dirimu !!!, betapa banyak tugas menumpuk yang belum juga kamu sentuh, kado ulang tahun yang belum juga kamu kirim, karena kamu malas mebungkusnya, kamu belum menggunting dan memotong-motong stiker, hahahaha bayangkan sudah berapa bulan, HAHAHAHA setiap kali kau sadar, TAPI, tapi HAHAHAHAHA kau tak mungkin dapat mengalahkan aku, akulah penguasa kemalasan, hahahaha kau tak pernah kuat melawan kemalasan, hahahaha dan aku akan selalu berusaha agar kau gelisah, agar kau terus-terusan pesimis, semakin pesimis kau, maka semakin mudah aku menguasai kamu, HAHAHAHAHAHa, *setan terus tertawa dan menunjukkan muka yang memuakkan didepanmu dengan lidah menjulur, dengan wajah yang merah dan mulut terbuka yang menjijikkan dan taring2-nya yang mengerikan* HUAHAUAHUAHUAH kemarin kau telah kehilangan satu hari untuk mengisi weblog-mu, hahahahahah sudah ada 1 hari yang bolong huahauhauhauhuhauha, gelisahlah zam, ayooo gelisah, AYOOOOO , jangan nikmati pagi ini, AYO TIDUR HUHAUHAUHUAHUAHUAHUAHUAHU"
aku hanya diam tertunduk mendengarnya ....
Rabu, 06 Desember 2000
suara itu muncul diantara suara-suara, jelas lebih keras hingga jelas terasa pada jiwa, lalu tersimpan dan terungkapkan sekarang, seperti penonjolan pada segala sesuatu yang sudah ada, seperti menerjang menembus balutan kabut atau lebih dari sekedar selaput, yah...seperti terbang menuju bulan dan bintang-bintang, kehidupan membutuhkan, peristiwa ini harus selalu terulang, meski tak harus setiap saat, tapi pada saat-saat tertentu, disaat semua sudah jemu pada segala sesuatu, ketika semua harus berubah, untuk warna baru, untuk kenikmatan perjalanan, untuk masa depan
Selasa, 05 Desember 2000
diam, dengar, rasakan, tenang, tak ada harap, tak juga terdengar cemas, hanya sedikit luka pada tubuh yang menguasai suasana, berkuasa pada seluruh organ tubuh, menyuruh semuanya untuk bererak lambat-dan lemah saja, tak usa cepat-cepat, dan pad adarah dia menyuruh untuk menaikkan suhu derajatnya, berikan demam, dan luka tetaplah luka, ada awal penyebab dan ada akhir *harap segera berakhir*, kenikmatan-kenikmatan setiap buka puasa dan saur jadi berkurang, hilang, bahkan kenikmatan setiap memasukkan makanan, diam, tahan demam, cegah pusing pada kepala yang kini mulai memanas, mengikuti punggung, mengikuti kaki yang lemas, mengikuti seluruh tubuh, rasakan, harap segera hilang
terima kasih Tuhan
karena hari ini
Kau berikan cuaca
seperti yang aku harapkan
cerah, sangat cerah
dan angin kencang
tak seperti biasanya
karena hari ini
aku banyak
menjemur cucian
sore ini
aku yakin
sudah kering
semuanya
Senin, 04 Desember 2000
Minggu, 03 Desember 2000
raga tertelan dalam alam bawah sadar
alam bawah sadar menelan raga
dikunyahnya dalam ruang gelap tanpa sudut
raga dipantulkan kesana-kemari
dalam mimpi-mimpi
yang tak satupun tidak pernah berhenti
seolah membunuh sementara
agar raga tak masuk dalam dunia nyata
lama sekali dikunyahnya
dibawahnya kesebuah negeri yang semakin gelap
sampai raga kehabisan energi
sampai mata semakin bengkak
karena terpejam terlalu lama
terlalu lama terpejam tak melihat cahaya nyata
dan pada titik tertentu raga di bawah ke tepi dunia
terdamparkan disana ...
dengan otot-otot yang kaku
mata lebam
dan mulut yang bau
*ah hari yang buruk*
Sabtu, 02 Desember 2000
Jumat, 01 Desember 2000
Langganan:
Postingan (Atom)